Kamis 02 Mar 2023 07:25 WIB

Tips Mengantisipasi Kondisi tak Terduga Saat Mendaki Gunung, Pemula Harus Tahu

Buat pendaki yang benar-benar baru, tunda dulu keinginan untuk naik Gunung Slamet.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Pendaki berkemah di gunung (Ilustrasi). Terlepas dari destinasinya, fisik, logistik, pengetahuan, dan skill mendaki gunung tetap harus disiapkan dengan baik.
Foto:

Saat mendaki Gunung Slamet pada tahun lalu itu, rupanya Dhias mengalami kerusakan kompor. Alhasil, bahan makanan yang dibawa tidak bisa dimasak hingga mereka bertemu kelompok pendaki lain yang dapat meminjamkan kompor.

Sebelum bantuan datang, tim Dhias tertolong dengan persediaan makanan siap saji yang tidak perlu dimasak. Ia pun merekomendasikan agar pendaki turut menyiapkan makanan pribadi dan kelompok.

Dhias juga pernah mendapati pendaki lain yang memiliki gejala hipotermia di Gunung Slamet. Ketika itu, ia tengah ngopi menjelang turun Pos 5. Kondisi saat itu sedang hujan deras.

"Gunung Slamet via Bambangan itu banyak pos, di Pos 5 itu ada warung, tapi tutup. Saya sedang ngopi, nah ada segelintir pendaki sedang memapah temannya yang gejala hipotermia sekitar pukul 21.00 WIB," kata Dhias.

Menurut Dhias, hipotermia dapat terjadi karena banyak faktor, mulai dari fisik pendaki maupun lingkungan. Orang bisa saja hipotermia saat hujan badai, bajunya basah, dan tidak segera diganti.

"Dan kaget biasanya, ketemu dingin yang belum pernah ditemukan sebelumnya," ungkap dia.

Tanpa pikir panjang, Dhias langsung mengajak tim yang memapah pendaki dengan gejala hipotermia itu untuk beristirahat sebentar. Ia bergegas membuatkan air panas untuk dipeluk dan diminum agar kondisi tubuh pendaki tersebut membaik. Akhirnya, pendaki itu pun mulai merasa hangat karena kesigapan Dhias dan tim.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement