Siti menyoroti hingga kini masih banyak orang tua yang memberikan bekal makanan instan kepada anaknya. Komposisi gizi makanan anaknya tidak seimbang, misalnya dengan menyiapkan menu mi instan bersamaan dengan nasi.
"Kami mendorong untuk pemenuhan protein hewani, dan dengan program Aksi Bergizi ini kami harapkan adanya perubahan perilaku dari orang tua dan anak," ujarnya.
Aksi Bergizi ini, menurut Siti, dapat dimulai dari sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan melibatkan Puskesmas setempat. Pihak Puskesmas akan berperan dalam edukasi dan ilmu parenting mengenai makanan dan gizi anak.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menerapkan kebijakan siswa SMA 1 dan SMA 6 di Kota Kupang untuk masuk pukul 05.00 pagi mulai Senin (27/2/2023). Kebijakan SMA di Kupang ini sesuai dengan instruksi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.