Laporan yang terbit di Neurological Examination pada 2016 mengungkap bahwa keadaan mirip parkinson diamati pada pasien dengan penyakit hati stadium akhir.
"Tidak seperti penyakit parkinson, penyakit ini ditandai dengan perkembangan yang cepat, masalah postural dan gaya berjalan dini," demikian ulasan dalam jurnal tersebut.
Meskipun ataksia sering dipandang sebagai tanda penyakit perlemakan hati, hal itu juga bisa menjadi faktor risiko kondisi tersebut. Pada 2021, Movement Disorder Clinical Practice melaporkan bahwa penyakit hati berkembang pada kebanyakan pasien dengan ataxia telangiectasia/(kesulitan mengendalikan gerakan otot dan termasuk kategori penyakit progresif).
Seiring perkembangan kondisi, perlemakan hati non-alkohol juga dapat menandakan stadium penyakit yang lebih serius, di mana risiko kanker hati atau gagal hati meningkat secara substansial. Salah satu cara terbaik untuk menghentikan perkembangan penyakit perlemakan hati atau menghindarinya adalah dengan berolahraga secara teratur.