Studi yang mereka lakukan juga menemukan bahwa varian Kraken mampu menempel pada reseptor ACE2 manusia dengan afinitas yang sangat tinggi. Spike protein pada varian Kraken pun tampak sangat resisten terhadap antibodi penetral yang dihasilkan melalui riwayat infeksi subvarian BA.2 atau BA.5.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa orang yang pernah terinfeksi oleh subvarian BA.2 atau BA.5 tak memiliki imunitas terhadap XBB.1.5. Kondisi ini akan membuat mereka lebih berisiko terhadap infeksi varian Kraken meski sudah memiliki riwayat terkena Covid-19 sebelumnya.
"Hasil dari percobaan virologi kami menunjukkan alasan varian omicron XBB.1.5 memiliki transmisibilitas yang lebih tinggi dibandingkan varian-varian sebelumnya," ujar peneliti Yusuke Kosugi.
Terkait gejala, orang-orang yang terinfeksi oleh varian Kraken bisa mengalami gejala yang mirip seperti flu. Gejala-gejala tersebut adalah hidung beringus, pusing, lelah, bersin, dan nyeri tenggorokan.