AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Saat Ramadan, para ahli medis telah membeberkan tips bagaimana menghindari sakit kepala saat berpuasa. Sakit kepala adalah gejala utama bagi banyak orang yang berpuasa, terutama pada hari-hari pertama bulan suci Ramadhan.
Perubahan kebiasaan makan yang tiba-tiba, pengurangan konsumsi cairan, perubahan kebiasaan tidur, dan kurang tidur pada malam hari dapat menyebabkan sakit kepala. “Beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala sebelum berbuka puasa, dan yang lainnya setelahnya, dan ini berbeda dari satu orang ke orang lain, karena mencakup dua jenis, sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder,” kata konsultan senior pengobatan darurat di Hamad Medical Corporations di Qatar, Yousef Al Tayeb dilansir Arabian Business, Sabtu (25/3/2023).
Al Tayeb mengatakan, sakit kepala sering terjadi sebelum berbuka puasa karena kekurangan glukosa dalam darah. Glukosa dalam darah kadarnya di bawah normal. Karena glukosa merupakan sumber energi penting dalam tubuh, maka makanan adalah sumber utamanya.
Setelah mengonsumsi makanan dan memasuki proses pencernaan dan metabolisme, glukosa darah berubah menjadi gula sederhana yang dikenal sebagai glukosa. Gula sederhana itu ditransmisikan ke sel-sel tubuh untuk digunakan berbagai organ di dalamnya, untuk melakukan berbagai operasi vital.
Beberapa orang mungkin merasakan sakit kepala setelah berbuka puasa. Kondisi ini sering terjadi sebagai akibat dari gangguan pencernaan dan perut penuh yang melebihi kebutuhannya terhadap makanan dan minuman. Kondisi itu membuat perut menekan diafragma sehingga menghambat mekanisme pernapasan, menyebabkan orang yang berpuasa merasa sakit, sesak napas, kelelahan, dan sakit kepala.
Al Tayeb membagikan 10 tips menghindari sakit kepala selama puasa pada bulan Ramadhan.
1. Mengakhirkan sahur.
2. Makan sahur yang sehat dan lengkap, yang memberikan energi bagi tubuh selama berpuasa seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan.
3. Mengatur jam tidur di bulan Ramadhan.
4. Hindari begadang.
5. Pastikan untuk tidur siang pada siang hari.
6. Minum cairan dalam jumlah banyak, utamanya dari waktu berbuka hingga sahur. Pertahankan tubuh terhidrasi untuk menghindari sakit kepala pada siang hari, serta rasa haus dan dehidrasi.
7. Jaga kadar glukosa normal dalam darah dengan mengonsumsi karbohidrat dan makanan manis dalam jumlah sedang saat berbuka dan sahur.
8. Makan makanan buka puasa yang sehat dan lengkap untuk memastikan memiliki vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh tanpa kepanasan.
9. Bertahan di tempat yang sejuk pada siang hari dan hindari berada di bawah sinar matahari atau di tempat yang panas sebisa mungkin.
10. Hindari melakukan kerja keras dan tunda sampai setelah waktu berbuka agar tidak berkeringat.
Al Tayeb juga menekankan pentingnya menghindari konsumsi minuman berkafein, dan minum obat secara teratur, terutama untuk penyakit kronis dan pasien hipertensi. Hindari stres dan kecemasan, serta kurangi waktu yang dihabiskan di belakang layar elektronik.