AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Gangguan penglihatan sebaiknya diidentifikasi sejak dini supaya pasien bisa mendapat tindakan pencegahan yang tepat. Konsultan ofthalmologi Sangeeta Shukla dari Entod Pharmaceuticals di Mumbai, India, mengatakan, sebagian penyakit mata bersifat ringan dan tidak bertahan lama.
Namun, beberapa kondisi mata yang parah dapat membahayakan mata secara signifikan, bahkan mengakibatkan kehilangan penglihatan permanen. "Untungnya, kebanyakan permasalahan mata, bahkan yang paling parah, dapat dihindari," kata Shukla, dikutip dari laman Times of India, Senin (27/3/2023).
Berikut sejumlah penyakit mata tidak menular yang dapat dicegah:
1. Mata kering
Mata kering dapat mengiritasi mata secara signifikan dan menghambat penglihatan, biasanya terjadi langsung pada kedua mata. Tidak adanya air mata, yang diperlukan untuk menjaga mata tetap lembap, sehat, dan bebas infeksi, merupakan akar penyebab mata kering.
Produksi air mata yang menurun bisa disebabkan oleh penuaan, masalah medis, penggunaan obat tertentu, hingga prosedur medis. Shukla menyarankan untuk menghindari penguapan air mata yang terjadi akibat paparan angin, asap, atau udara kering.
Pada hari berangin, cegah penguapan ait mata dengan mengenakan kacamata hitam atau kacamata pelindung. Saat memperhatikan sesuatu dalam waktu lama, seperti membaca, mengemudi, atau menggunakan komputer, jangan lupa untuk berkedip. Rehat sejenak dari pekerjaan untuk mengistirahatkan mata untuk menghindari hal ini. Obat tetes mata juga dapat membantu mencegah mata kering.
2. Glaukoma
Glaukoma merupakan sekumpulan kondisi mata yang merusak saraf optik, hingga bisa mengganggu penglihatan. Tekanan yang sangat tinggi sering mengakibatkan kondisi ini pada mata. Glaukoma pada akhirnya dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Kondisi glaukoma bisa diturunkan dalam keluarga, tetapi dapat juga disebabkan oleh diabetes, trauma mata, dan gaya hidup yang tidak aktif. Ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghentikan agar glaukoma tidak bertambah parah, tetapi tidak semua kasus glaukoma dapat dicegah.
Cara terbaik untuk mencegah glaukoma adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara teratur, terutama bagi pengidap diabetes. Terapi glaukoma dini memiliki tingkat keberhasilan tertinggi. Olahraga teratur juga menurunkan tekanan okular yang membantu mencegah glaukoma.
3. Degenerasi makula terkait usia
Degenerasi makula terkait usia adalah kelainan mata yang umum terjadi, terutama pada orang berusia di atas 50 tahun. Penyakit ini merusak bagian belakang mata, sehingga sulit untuk melihat objek di hadapan secara langsung. Perubahan fungsi mata terkait usia adalah penyebab gangguan tersebut.
Seiring dengan perkembangan kondisi ini, kehilangan penglihatan dapat terjadi pada satu atau kedua mata. Akibatnya, muncul area buram di pusat penglihatan yang tumbuh seiring waktu. Beberapa orang yang lebih rentan terhadap kondisi ini yakni perokok, penduduk Kaukasia, dan orang dengan riwayat penyakit dalam keluarganya.
Sebagai tindakan pencegahan, pilihan gaya hidup dapat menurunkan risiko terkena degenerasi makula terkait usia. Caranya, dengan tidak merokok, menghindari asap rokok, olahraga rutin, menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol di tingkatan normal, dan mengonsumsi makanan bergizi.
4. Rabun jauh
Pengidap miopia atau rabun jauh mengalami kesulitan melihat benda-benda di kejauhan, tetapi dapat melihat dengan jelas benda-benda yang dekat. Pasien miopia mungkin mewarisinya dari salah satu atau kedua orang tua, namun penyebab spesifik miopia belum diketahui.
Pakar spesialis mata berpendapat kombinasi faktor keturunan dan lingkungan dapat memicunya. Meskipun miopia tidak dapat disembuhkan, Shukla membagikan langkah-langkah yang dapat menekan kemungkinan berkembangnya miopia.
Caranya, dengan membatasi waktu layar dan frekuensi mengakses perangkat digital, tidak membaca dalam cahaya redup, banyak menghabiskan waktu di luar ruangan, dan mengenakan kacamata hitam saat berada di luar ruangan. Berhenti merokok dan menjadwalkan pemeriksaan mata secara teratur juga dapat mencegah penyakit mata tidak menular tersebut.