Selasa 11 Apr 2023 21:00 WIB

Ruam di Kulit Bayi Belum Tentu Memar Biasa, Bisa Jadi Tanda Penyakit Mematikan

Ibu di Australia membagian foto ruam pada bayinya yang jadi tanda penyakit mematikan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Ruam biasanya akan pudar ketika ditekan. Pada kasus meningitis, ruam tidak berubah warna ketika ditekan.
Foto:

Hal yang membuat bakteri meningococcal begitu berbahaya adalah kenyataan bahwa darah "keluar" di bawah kulit tanpa disadari. Untuk mendemonstrasikan hal ini, para ahli terlihat mendorong sepotong kecil gel padat persegi panjang dengan jarum tinta.

Gel mewakili jaringan tubuh dan tinta yang mewakili darah yang terperangkap. Meningitis adalah radang selaput yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang, biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus.

Meningokokus, bakteri penyebab meningitis, juga dapat menyebabkan septikemia, yakni keracunan darah. Sekitar 3.200 orang per tahun terkena meningitis bakteri.

Satu dari 10 meninggal, dan banyak lagi yang selamat telah hidup dengan cacat. Bentuk meningitis virus kurang umum dan jarang mengancam jiwa, tetapi dapat memiliki efek seumur hidup.

Infeksi memuncak selama musim dingin di negara empat musim ketika bakteri menyebar lebih mudah di ruang terbatas. Lebih dari sepertiga orang tua tidak mengetahui gejala awal dari penyakit mematikan tersebut.

Penelitian telah menemukan 38 persen ibu dan ayah salah mengira ruam adalah tanda pertama infeksi meningokokus. Padahal, sebenarnya bintik-bintik itu hanya muncul saat anak sudah sangat sakit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement