AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Masyarakat sering kali jor-joran dalam mengeluarkan uang jelang dan selama lebaran. Kadang hal itu digunakan untuk beragam biaya, termasuk untuk mudik.
Setelahnya, kadang kala kita menyesal atau bahkan panik karena tiba-tiba simpanan menipis secara tidak terduga. Nah, apa yang harus kita lakukan bila hal itu terjadi?
Perencana Keuangan OneShildt, Agustina Fitria mengakui saat lebaran apalagi mudik, biasanya pengeluaran kurang terkendali karena keinginan berbagi yang tidak direncanakan atau merasa sungkan jika tidak membawa bingkisan untuk keluarga.
Apalagi setelah beberapa tahun ini tidak mudik. Jika Lebaran di daerah sendiri tidak mudik, umumnya lebih bisa diprediksi dan direncanakan.
"Akibat pengeluaran tak terkendali, selain menyabotase tujuan keuangan lainnya, bahkan bisa sampai harus berutang," ujarnya kepada Republika.co.id.
Padahal, menurutnya, lebaran itu setiap tahun, seharusnya sudah keliatan pola dan kebutuhannya lebih bisa diprediksi.
Gunakan dana THR
Perempuan yang akrab disapa Fitri mengatakan dana untuk lebaran bisa dialokasikan dari tunjangan hari raya (THR). Selain itu, bisa menggunakan tabungan yang sudah disiapkan jauh-jauh hari untuk itu bukan menggunakan dana darurat.
Ia menambahkan Anda juga bisa menggunakan dana dari penghasilan sampingan untuk lebaran. Anda juga bisa menggunakan bonus, jika menerima bonus dalam waktu yang berdekatan dengan lebaran.
Fitri mengungkapkan THR memang ditujukan untuk hari raya, sedangkan jika tabungan yang tergerus untuk lebaran artinya ada tujuan keuangan lain yang sedang disabotase. "Silakan menentukan berdasarkan prioritas," ujarnya.
Solusinya adalah untuk lebaran tahun depan sebaiknya dibuat tabungan khusus, misalnya berbentuk reksa dana pasar uang dan diisi autodebet setiap bulan. Anda juga bisa memberikan semacam dana tak terduga maksimal 10 persen dari total anggaran
Keuangan menipis setelah lebaran Fitri menambahkan jika keuangan jadi menipis setelah lebaran, lakukan penghematan untuk pengeluaran mendatang atau mencari penghasilan tambahan agar tidak jadi defisit.
Anda juga harus bisa menahan pengeluaran bisa dilakukan dengan mengurangi pengeluaran yang tidak prioritas atau yang sifatnya keinginan. "Setidaknya sampai semua pengeluaran lebaran (jika ada yang menggunakan kartu kredit) lunas," tambahnya.
Bagaimana dengan investasi? Masih bolehkah berinvestasi setelah keuangan menipis karena digunakan untuk lebaran?
Menurutnya investasi tetap boleh dilakukan sepanjang tidak ada utang yang membebani, dan dana darurat tidak terpakai. Namun, Fitri menyarankan jika akibat lebaran sampai menggerus dana darurat, maka sebaiknya fokus mengisi kembali dana darurat sebelum mulai berinvestasi lagi.