Senin 24 Apr 2023 23:02 WIB

Bokong Berbulu, Dokter: Jangan Dicukur

Bulu pada bokong ternyata memiliki fungsi khusus.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Melatih otot bokong (ilustrasi). Butt fuzz alias bulu pada bokong sebaiknya tidak dicukur.
Foto:

Mikrobioma perianal yang kuat dan sehat adalah amunisi yang sangat bagus untuk dimiliki di area bokong. Tetapi memang, untuk pilihan mencukur atau membiarkan bulu di area itu kembali ke pribadi masing-masing.

Para ahli sebelumnya telah menjelaskan tentang bulu pada tubuh yang dapat bertindak sebagai penghalang kuman. Ilmuwan Kanada menemukan bahwa waxing panas dan mencukur rambut vagina, terutama saat menggunakan busa cukur, membuat orang tiga kali lebih mungkin terkena infeksi menular seksual.

Jika memilih untuk mencukur bulu bokong, dokter kulit Harley Street, Jinah Yoo, mengatakan bahwa kuncinya adalah mengganti pisau setelah sekitar tujuh kali pencukuran. Jika pisau cukur sudah usang, maka mungkin bisa menjadi tumpul. Penting juga untuk memangkas area bulu berlebih terlebih dulu sebelum menggunakan pisau cukur.

"Jadi Anda tidak akan bisa mencukur dengan bersih, pisau itu juga mengandung bakteri, yang dapat mengganggu derajat keasaman (pH) di area intim Anda," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement