AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Seorang pria Meksiko (26 tahun) mengalami berbagai hal buruk setelah menato bola matanya menjadi hijau di ruang tato. Hal buruk yang dimaksud yakni nyeri, fotofobia (fobia terhadap sinar atau cahaya), penurunan ketajaman visual, dan edema kelopak mata di mata kanan setelah menjalani tato bola menjadi mata hijau di ruang tato.
Sekitar empat hari kemudian selata menato matanya, gejala memburuk dan dia mencari perawatan medis. Dilansir laman Journal Medizzy, Jumat (28/4/2023), pasien melaporkan bahwa pigmen hijau yang digunakan dalam injeksi diencerkan dengan alkohol isopropil, air suling, dan gliserin. Diagnosis klinis selulitis orbita dan skleritis posterior mata kanan dibuat.
Pasien tersebut masuk untuk rawat inap. Pengobatan antibiotik intravena (ceftriaxone dan clindamycin) dan antibiotik topikal (moksifloksasin) dimulai. Sekitar dua hari kemudian, prednison oral dimulai. Tarsorrhaphy kanan dilakukan karena paparan konjungtiva dan setelah tiga hari jahitan dilepas, menghasilkan perbaikan klinis.
Pasien menyelesaikan tujuh hari pengobatan antibiotik oral dan prednison secara perlahan dikurangi selama 30 hari. Sekitar 15 hari setelah memulai pengobatan, proptosis, pembatasan gerakan mata dan kemosis teratasi, pelepasan koroid hilang dan ketajaman visual membaik. Kelopak mata kanan bawah mengalami pigmentasi hijau.
Tato bola mata dilakukan oleh personel terlatih non-oftalmik, yang meningkatkan risiko komplikasi mata serius seperti penetrasi bola mata dan endoftalmitis. Namun demikian, efek jangka panjang pada mata dan penglihatan tidak pasti. Akan tetapi dalam skenario terburuk dapat mencakup hilangnya penglihatan atau mata. Peraturan yang melarang praktik prosedur ini diperlukan, karena meskipun ada peringatan akan berbagai risiko kesehatan, semakin banyak orang yang mencari prosedur ini saat ini.