Di sisi lain, kelompok ahli radiologi juga mempertanyakan alasan gugus tugas tidak merekomendasikan pemeriksaan tahunan untuk wanita dengan payudara padat. Padatnya payudara dapat membuat lebih sulit untuk mendeteksi kanker.
"Jika Anda menjalani mammogram dan itu menunjukkan bahwa Anda memiliki jaringan payudara yang padat, Anda harus melakukan mammogram setiap tahun dan Anda harus melakukan beberapa bentuk skrining tambahan, apakah itu dengan USG atau MRI," ujar Durand.
Terhadap kritik tersebut, Nicholson mengatakan gugus tugas tidak menemukan bukti ilmiah yang menunjukkan wanita dengan payudara padat memerlukan skrining lebih sering. Meskipun rekomendasi gugus tugas mempertimbangkan manfaat mendeteksi kanker terhadap risiko pemindaian tahunan, ahli radiologi menganggap risiko tersebut relatif kecil.
Durand mengatakan teknologi mammogram canggih yang banyak digunakan tidak mungkin menunjukkan hasil positif palsu. Hanya sekitar satu hingga dua persen wanita yang menjalani skrining yang akhirnya membutuhkan biopsi.
Dokter cenderung mendeteksi pertumbuhan abnormal yang tidak bersifat kanker, baik wanita diperiksa setiap tahun atau dua tahun sekali. Kebanyakan wanita bersedia mengambil risiko dipanggil kembali untuk pemeriksaan tambahan untuk menerima hasil bahwa mereka ternyata baik-baik saja.