AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kekhawatiran atas pemakaian vape atau rokok elektrik kian meningkat. Pasalnya, vape ilegal dengan harga murah yang disita dari anak sekolah di Worcestershire, Inggris, memiliki jejak timbal, nikel, dan kromium dalam jumlah yang signifikan.
Paparan ketiga logam itu dalam jumlah besar pada tubuh telah dikaitkan dengan kerusakan paru-paru, hati, jantung, sistem kekebalan tubuh, dan otak, serta meningkatnya risiko kanker. Beberapa unit vape juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti yang ada di rokok.
Sebagai bagian dari penyelidikan yang dilakukan oleh BBC itu, 18 vape dianalisis di laboratorium Inter Scientific di Liverpool. Sebagian besar vape yang diteliti itu ilegal dan belum melalui pengujian apa pun sebelum dijual di Inggris.
Tim menemukan vape berwarna cerah yang diteliti mengandung 9,6 kali tingkat nikel yang aman, 6,6 kali batas kromium, dan 2,4 kali timbal. Para ahli awalnya memperkirakan logam itu berasal dari elemen pemanas perangkat, tetapi pengujian menunjukkan bahwa logam ada di dalam cairan vape (e-liquid).
Ini berarti anak-anak dapat secara langsung menghirup logam dalam jumlah yang mengkhawatirkan, yang dapat memengaruhi perkembangan otak. Menurut peneliti, semestinya tidak satu pun dari produk yang diteliti boleh beredar di pasaran karena melanggar aturan tentang tingkat logam yang diizinkan.
Para ilmuwan juga menemukan senyawa yang disebut karbonil dengan tingkat 10 kali lipat dibandingkan vape legal. Kandungan itu terurai menjadi bahan kimia seperti formaldehida dan asetaldehida saat cairan vape menghangat.
Beberapa perangkat, yang dikumpulkan di Baxter College di Kidderminster, bahkan memiliki tingkat yang lebih tinggi daripada rokok. Sementara itu, vape sering diiklankan sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok.
Profesor epidemiologi di University of Nottingham, John Britton, menjelaskan bahwa timbal adalah racun bagi saraf dan mengganggu perkembangan otak. Sementara, krom dan nikel adalah alergen dan paparan partikel logam itu dalam aliran darah dapat memicu pembekuan darah dan dapat memperburuk penyakit kardiovaskular.
"Karbonil bersifat karsinogenik ringan dan dengan penggunaan berkelanjutan akan meningkatkan risiko kanker. Tetapi dalam produk legal, tingkat semua hal ini sangat rendah sehingga risiko seumur hidup bagi individu sangat kecil," kata Britton, dikutip dari laman The Sun, Rabu (24/5/2023).