Selasa 30 May 2023 00:40 WIB

Pasien PPOK Bisa Alami Eksaserbasi, Bagaimana Pertolongan Pertamanya?

Eksaserbasi merupakan perburukan gejala pernapasan yang akut.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Sakit dada (Ilustrasi). Pada pasien PPOK, eksaserbasi dapat mengakibatkan berkurangnya aktivitas fisik dan kualitas hidup yang lebih buruk.
Foto:

Selain itu, eksaserbasi memicu penyempitan saluran napas. Oleh karenanya, saluran napas harus dibuka secepat-cepatnyanya dengan memberikan obat-obat pelega dalam bentuk nebulizer.

"Sesuai dengan ketersediaan, kadang-kadang di fasilitas kesehatan tidak tersedia. Yang ada, apakah itu nebulizer atau injeksi atau pil. Yang ada saja," ujar Prof Wiwien.

Menurut Prof Wiwien, yang paling disarankan yang paling cepat efeknya yang nebulizer. Sebab, obatnya dihirup.

"Itu nomor satu."

Tak hanya itu, karena PPOK biasanya disebabkan oleh infeksi yang menimbulkan peradangan, penanganannya harus ditambahkan obat antiradang di samping obat lain. "Itu yang penting, baik sistemik, injeksi, maupun yang dihirup. Secepat mungkin dibuka," ujarnya.

Kemudian, lihat respons pasien. Kalau membaik, pasien bisa dipulangkan.

"Kalau tidak membaik perlu dirawat. Bahkan, yang berat rawat harus dirawat di ICU," ujar Prof Wiwien.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement