Selain itu, eksaserbasi memicu penyempitan saluran napas. Oleh karenanya, saluran napas harus dibuka secepat-cepatnyanya dengan memberikan obat-obat pelega dalam bentuk nebulizer.
"Sesuai dengan ketersediaan, kadang-kadang di fasilitas kesehatan tidak tersedia. Yang ada, apakah itu nebulizer atau injeksi atau pil. Yang ada saja," ujar Prof Wiwien.
Menurut Prof Wiwien, yang paling disarankan yang paling cepat efeknya yang nebulizer. Sebab, obatnya dihirup.
"Itu nomor satu."
Tak hanya itu, karena PPOK biasanya disebabkan oleh infeksi yang menimbulkan peradangan, penanganannya harus ditambahkan obat antiradang di samping obat lain. "Itu yang penting, baik sistemik, injeksi, maupun yang dihirup. Secepat mungkin dibuka," ujarnya.
Kemudian, lihat respons pasien. Kalau membaik, pasien bisa dipulangkan.
"Kalau tidak membaik perlu dirawat. Bahkan, yang berat rawat harus dirawat di ICU," ujar Prof Wiwien.