Kamis 22 Jun 2023 19:16 WIB

Posisi Teraman di Pesawat, Kursi Sebelah Mana?

Peluang seseorang untuk mengalami kematian di pesawat adalah 1 banding 205.552.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Penumpang duduk di kursi pesawat (ilustrasi). Ada posisi kursi di pesawat yang secara statistik bisa memberikan peluang keselamatan lebih tinggi.
Foto: www.freepik.com
Penumpang duduk di kursi pesawat (ilustrasi). Ada posisi kursi di pesawat yang secara statistik bisa memberikan peluang keselamatan lebih tinggi.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Pesawat dinilai merupakan moda transportasi yang paling aman. Meski begitu, ada posisi kursi di pesawat yang secara statistik dapat memberikan peluang keselamatan lebih tinggi bila kondisi darurat terjadi.

Menurut analisis data konsensus US National Safety Council, peluang seseorang untuk mengalami kematian di pesawat adalah 1 banding 205.552. Sebagai perbandingan, peluang kematian saat berkendara dengan mobil adalah 1 banding 102.

Baca Juga

Meski digadang sebagai moda transportasi paling aman, kecelakaan atau kondisi darurat lain bisa saja menimpa penumpang pesawat. Dalam situasi seperti ini, posisi duduk bisa memengaruhi peluang selamat para penumpang.

Pengaruh posisi duduk terhadap keselamatan penumpang pesawat ini diungkapkan oleh Time melalui investigasi yang mereka lakukan. Investigasi ini dilakukan dengan memantau data kecelakaan pesawat yang terjadi selama 35 tahun ke belakang.

Hasil investigasi menunjukkan bahwa kursi tengah di area belakang (middle rear) memiliki tingkat kematian paling rendah, yaitu 28 persen. Sebagai perbandingan, tingkat kematian pada kursi dekat lorong di area tengah (middle aisle) pesawat adalah 44 persen. Sedangkan kursi di area depan pesawat cenderung menerima dampak benturan lebih dulu dibandingkan area tengah dan belakang pesawat.

Kecelakaan pesawat yang dialami oleh United Flight 232 pada 1989 dapat menjadi salah satu contohnya. Pada kecelakaan ini, 184 dari 269 orang penumpang berhasil selamat dari kecelakaan. Sebagian besar penumpang yang selamat duduk di belakang area kursi kelas satu yang terletak di bagian depan pesawat.

Dari segi barisan kursi, penumpang biasanya lebih memilih kursi di dekat lorong atau di dekat jendela pesawat dibandingkan kursi tengah. Padahal dari segi keamanan, kursi di area tengah cenderung lebih aman dibandingkan kursi dekat lorong atau dekat jendela.

Alasannya, kursi dekat jendela membuat penumpang lebih dekat dengan tangki bahan bakar yang ada di sayap pesawat. Hal ini bisa membuat penumpang lebih berisiko bila terjadi kecelakaan pesawat.

Di sisi lain, kursi dekat lorong memang bisa memberikan akses keluar yang lebih cepat bagi penumpang. Akan tetapi, ini hanya berlaku bila area lorong tidak mengalami kebakaran saat kecelakaan pesawat terjadi. Dengan berbagai pertimbangan ini, kursi di bagian tengah merupakan opsi yang paling aman.

Seperti dilansir ABC News pada Kamis (22/6/2023), posisi kursi tentu bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi tingkat keselamatan penumpang pesawat ketika kecelakaan terjadi. Tingkat keparahan kecelakaan juga sangat mempengaruhi peluang selamat para penumpang.

Kecelakaan menabrak gunung misalnya, dapat secara drastis menurunkan peluang selamat para penumpang pesawat. Hal ini tercermin dalam kecelakaan tragis yang menimpa Air New Zealand Flight TE901. Pesawat tersebut menabrak Gunung Erebus di Antartika dan menyebabkan kematian pada 257 penumpang serta kru pesawat.

Peluang selamat para penumpang juga cenderung menurun secara signifikan dalam pendaratan darurat di laut, bila hidung pesawat menyentuh permukaan laut terlebih dahulu saat proses mendarat. Hal ini bisa terjadi karena pendaratan di laut harus dilakukan dalam sudut pendaratan normal dengan mempertimbangkan ombak di permukaan laut.

Situasi ini dialami oleh Air France Flight 447 saat melakukan pendaratan darurat di laut pada 2009. Saat mencoba mendarat, area hidung pesawat Air France Flight 447 menyentuh permukaan laut terlebih dahulu. Kondisi tersebut menewaskan 288 penumpang dan kru pesawat.

Di sisi lain, jenis pesawat tampak tidak begitu memengaruhi peluang keselamatan penumpang. Meski tiap jenis pesawat memiliki spesifikasi yang berbeda, prinsip fisika penerbangan yang dimiliki semua pesawat relatif sama.

Pesawat berukuran besar tentu memiliki struktur material yang lebih banyak dan lebih kokoh. Meski begitu, faktor yang lebih mempengaruhi tingkat keselamatan penumpang di dalam pesawat adalah tingkat keparahan keadaan darurat yang dialami pesawat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement