Beberapa ahli mempertanyakan keputusan yang bocor ini. Mereka bersikeras bahwa pemanis buatan itu aman. Ahli di Departemen Kedokteran Universitas Toronto, dr John Sievenpiper, mengatakan aspartam telah terbukti sebagai zat yang aman untuk mengurangi kalori dan gula dalam makanan.
"Ini merupakan salah satu bahan yang paling banyak dipelajari dengan kualitas tinggi selama lebih dari 40 tahun, dengan ilmu pengetahuan yang mendukung keamanannya," ujar dr Sievenpiper.
Bukti terbaik yang pernah ada dari studi populasi besar menunjukkan manfaat pemanis rendah dan tanpa kalori. Ketika digunakan sebagai strategi pengganti gula tambahan, pemanis buatan telah dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan kematian.
"JECFA saat ini sedang melakukan tinjauan keamanan pangan aspartam yang komprehensif, dan tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik sampai kedua laporan tersebut diterbitkan," kata Frances Hunt-Wood, dari International Sweeteners Association (ISA).
Hunt-Wood juga mengatakan bahwa aspartam adalah salah satu bahan yang paling banyak diteliti dalam sejarah, dengan lebih dari 90 badan keamanan pangan di seluruh dunia menyatakan aman. Badan-badan itu termasuk Otoritas Keamanan Pangan Eropa, yang melakukan evaluasi keamanan aspartam paling komprehensif hingga saat ini.