Jumat 30 Jun 2023 15:23 WIB

Dipakai Sebagai Pemanis Buatan, Aspartam akan Dilabeli 'Berisiko Picu Kanker' Oleh WHO

Aspartam selama ini dianggap aman untuk digunakan sebagai pemanis buatan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Diet coke (Ilustrasi).  Minuman cola diet biasanya memakai aspartam sebagai pemanis buatan.
Foto:

Beberapa ahli mempertanyakan keputusan yang bocor ini. Mereka bersikeras bahwa pemanis buatan itu aman. Ahli di Departemen Kedokteran Universitas Toronto, dr John Sievenpiper, mengatakan aspartam telah terbukti sebagai zat yang aman untuk mengurangi kalori dan gula dalam makanan.

"Ini merupakan salah satu bahan yang paling banyak dipelajari dengan kualitas tinggi selama lebih dari 40 tahun, dengan ilmu pengetahuan yang mendukung keamanannya," ujar dr Sievenpiper.

Bukti terbaik yang pernah ada dari studi populasi besar menunjukkan manfaat pemanis rendah dan tanpa kalori. Ketika digunakan sebagai strategi pengganti gula tambahan, pemanis buatan telah dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan kematian.

"JECFA saat ini sedang melakukan tinjauan keamanan pangan aspartam yang komprehensif, dan tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik sampai kedua laporan tersebut diterbitkan," kata Frances Hunt-Wood, dari International Sweeteners Association (ISA).

Hunt-Wood juga mengatakan bahwa aspartam adalah salah satu bahan yang paling banyak diteliti dalam sejarah, dengan lebih dari 90 badan keamanan pangan di seluruh dunia menyatakan aman. Badan-badan itu termasuk Otoritas Keamanan Pangan Eropa, yang melakukan evaluasi keamanan aspartam paling komprehensif hingga saat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement