AMEERALIFE.COM, BANDARLAMPUNG -- Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K) mengatakan upaya mencegah obesitas dapat dilakukan dengan mengatur jumlah pemberian susu kepada anak.
"Terkadang saat ini banyak kesalahpahaman di tengah masyarakat yang menganggap susu menjadi minuman super yang bisa memenuhi kebutuhan gizi anak tanpa diimbangi dengan makanan lain. Contohnya saat anak sulit makan, maka diberi susu secara berlebihan," ujar dia di Bandarlampung, Sabtu (24/2/2024).
Ia mengatakan dengan memberikan susu secara berlebihan dapat meningkatkan risiko anak terkena obesitas.
"Susu ini selain mengandung protein tinggi, juga mengandung gula yang cukup tinggi. Sehingga orang tua harus lebih cermat untuk mencegah obesitas pada anak dengan mengatur jumlah pemberian susu," katanya.
Dia melanjutkan takaran yang sesuai dalam pemberian susu pada anak guna menunjang tumbuh kembang anak yakni dapat diberikan sebanyak 200 mililiter, sehingga paling banyak satu gelas dengan frekuensi sebanyak 1-2 kali dalam sehari.
"Anak bisa obesitas kalau diberi susu sampai 8-10 botol dalam sehari, karena yang paling seimbang itu sekitar 200 mililiter dan paling banyak satu gelas," ucapnya.
Selain itu, katanya, penyebab anak terkena obesitas akibat konsumsi susu berlebihan karena adanya pemberian susu botol berkepanjangan.
"Biasanya orang tua memberikan susu botol itu berkepanjangan, ini juga salah satu penyebab kelebihan susu. Seharusnya hanya sampai usia satu tahun saja, kemudian kalau bisa susu diberikan dengan gelas, ini dijamin tidak akan kelebihan," katanya.
Untuk mencegah obesitas kepada anak, diharapkan orang tua juga dapat menyeimbangkan gizi anak dengan memberikan makanan yang kaya akan protein hewani, serat yang berasal dari buah dan sayur mayur.
"Kita harus sejak dini memperhatikan konsumsi anak, salah satunya saat memberi susu. Terlebih lagi susu olahan yang banyak mengandung pemanis buatan, sebab risiko diabetes dan obesitas pada anak semakin besar," ujar dia.