AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Boyband K-pop Treasure mengumumkan kontrak baru dengan Columbia Records. Grup di bawah naungan YG Entertainment ini akan memasuki pasar Amerika.
Pihak agensi mengumumkan Treasure akan menargetkan pasar musik Amerika Utara yang dimulai dengan album kedua berjudul Reboot. “Treasure akan terlahir kembali,” kata produser umum YG Entertainment Yang Hyun-suk dalam siaran pers.
Treasure awalnya dibentuk pada 2019 melalui acara kompetisi menyanyi YG Treasure Box. Grup yang beranggotakan sepuluh orang mendapat jutaan penayangan di Youtube dan masuk dalam 10 besar tangga lagu Penjualan Lagu Digital Dunia Billboard. Sejak itu, beberapa album memuncaki tangga lagu di Korea dan Jepang.
Grup ini dipimpin oleh dua pemimpin, Choi Hyun-suk dan Jihoon bersama anggota Yoshi, Junkyu, Yoon Jae-hyuk, Asahi, Doyoung, Haruto, Park Jeong-woo, dan So Jung-hwan. Sementara itu, single Treasure yang berbeda dalam bahasa Korea dan Jepang telah naik tangga lagu di seluruh wilayah.
Single Jikjin (2022) menjadi entri charting tertinggi di chart Billboard Global 200 di nomor 110 dan lagu b-side "Darari" menjadi viral di Tiktok dan platform sosial lainnya.
Mengapa kesepakatan ini berbeda?
Dikutip dari Forbes pada Senin (3/7/2023), sepanjang sejarahnya, YG Entertainment telah bekerja dengan berbagai label untuk artisnya. Namun, agensi hanya bekerja dengan dua label besar yaitu Universal Music Group dan Warner Music Group.
Pada masa lalu, YG telah menandatangani kesepakatan label dan distribusi AS untuk artisnya seperti Blackpink yang ditandatangani ke Interscope Records di bawah Universal Music Group di AS dan bertindak di label anak perusahaannya Theblacklabel. Para artisnya yang tercatat termasuk Taeyang, Jeon Somi, Bryan Chase, dan LØREN.
Penandatanganan Treasure dengan Columbia Records menandai pertama kalinya YG bermitra langsung dengan Sony di AS. Selain itu, kesepakatan ini menandai penandatanganan grup K-pop kedua Columbia tahun ini setelah girlband IVE.