AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Saat merasakan sakit, anak masih belum terlalu pandai mendeskripsikannya. Yang bisa mereka lakukan terkadang hanya mengeluh dan menangis.
Meski begitu, orang tua perlu cermat mengenai kondisi kesehatan anak, salah satunya ketika anak mengeluhkan nyeri dada. Dilansir laman Cleveland Clinic, nyeri dada pada anak-anak biasanya bukan merupakan tanda kondisi kesehatan serius dan jarang ada hubungannya dengan jantung atau paru-paru mereka.
Jadi, apa yang menyebabkan seorang anak mengalami nyeri dada? Seorang ahli jantung anak, Kenneth Zahka, mengatakan anak-anak mungkin menggambarkan rasa sakit yang menusuk dan sering dirasakan di sisi kiri dada mereka di atas jantung mereka.
Rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan ini sering didiagnosis sebagai sindrom tangkapan prekordial atau PCS. Dikenal juga sebagai Texidor's twinge dengan nama yang merujuk pada salah satu dokter yang pertama kali mengidentifikasi sindrom tersebut pada 1955. Gejala umum PCS seperti berikut antara lainnya termasuk nyeri dada:
- Berlangsung hanya beberapa detik atau menit sebelum tiba-tiba menghilang.
- Semakin parah saat anak Anda menarik napas, mengembuskan napas, atau bergerak.
- Memengaruhi anak-anak dan remaja yang dinyatakan sehat.
- Tidak dipicu oleh aktivitas fisik.
- Sering terjadi saat anak Anda sedang istirahat.
Kabar baiknya, kerusakan yang paling sering dilakukan PCS adalah menimbulkan kekhawatiran. “Itu tidak berbahaya atau mengancam jiwa dan biasanya sembuh saat dewasa,” kata dr Zahka.
Dia mengatakan, penyebab PCS pada anak-anak tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa percaya bahwa rasa sakit tersebut melibatkan saraf yang terkompresi atau kram otot.
Apa yang dapat Anda lakukan jika tiba-tiba muncul PCS pada anak? Pada dasarnya, tunggu saja. Ingat, rasa sakit biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit sebelum menghilang. Jika nyeri kambuh, Anda mungkin dapat coba dengan memberi obat antiradang seperti ibuprofen.
PCS hanyalah salah satu penjelasan nyeri dada pada anak. Rasa sakit itu juga bisa disebabkan oleh:
1. Ketegangan otot atau sendi
Anak-anak mungkin mengalami nyeri dada karena melakukan aktivitas yang berbeda atau lebih berat dari biasanya, kata Dr. Zahka kepada media health.clevelandclinic. Dengan ketegangan otot atau sendi, rasa sakit sering kali datang dengan gerakan tertentu atau dengan menekan area tertentu.
2. Peradangan
Jika tulang rusuk anak Anda lunak berdekatan dengan tulang dadanya, itu mungkin merupakan kasus kostokondritis (sejenis peradangan). Pada remaja berusia 12 hingga 14 tahun, costochondritis menyumbang hingga 30 persen dari keluhan nyeri dada. Rasa sakit dari salah satu di atas biasanya memudar dalam beberapa hari setelah istirahat dan menjauhi aktivitas yang memperparah rasa sakit. Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman.
Kapan harus khawatir tentang nyeri dada?
Indikasi bahwa nyeri dada pada anak-anak mungkin melibatkan masalah yang lebih serius termasuk nyeri yang:
- Sangat intens dan tahan lama.
- Dipicu oleh aktivitas fisik.
- Disertai demam, pusing, sesak napas atau pingsan.
Jika ragu, periksakan nyeri dada. Periksakan kepada ahli khusus yang menangani kasus tersebut.