AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Seiring berkembang pesatnya media sosial, membuat tantangan makan dalam porsi jumbo tampaknya semakin lumrah. Nahasnya, seorang pria asal India harus kehilangan nyawa setelah menerima tantangan makan momo dalam jumlah banyak. Momo merupakan sejenis pangsit kukus dengan isian yang populer di Asia Selatan.
Pria bernama Vipin Kumar Paswan (23 tahun) melakukan tantangan itu bersama teman-temannya, yaitu orang yang paling banyak makan momo akan mendapat 1.000 Rupee atau sekitar Rp 182 ribu. Namun setelah melahap 150 momo, Paswan dilaporkan pingsan.
Teman-temannya mengira ia berpura-pura, tetapi kemudian menyadari betapa gawatnya situasi ini dan melarikan Paswan ke sebuah rumah sakit swasta. Sayangnya, Paswan dinyatakan meninggal dunia.
Paswan merupakan penduduk desa Sihorwa dan mengelola sebuah toko jual beli dan reparasi ponsel di Gyani Mor. Hari itu adalah hari yang biasa bagi Paswan sampai beberapa temannya meneleponnya. Sambil mengobrol, mereka bertaruh tentang siapa yang dapat memakan momo dalam jumlah terbanyak dan pergi ke warung terdekat.
Jenazah Paswan dikirim ke rumah sakit Gopalganj Sadar untuk dilakukan post-mortem, setelah perselisihan yurisdiksi antara kantor polisi Barharia dan Thave mengenai tempat kejadian diselesaikan.
"Paswan memakan momo dalam jumlah yang banyak setelah menerima tantangan dari teman-temannya. Teman-temannya membawa dia ke rumah sakit swasta setelah jatuh sakit. Para dokter di sana menyatakan bahwa ia telah meninggal dunia," ungkap petugas polisi setempat, Shashi Ranjan Kumar.
Namun, keluarga si korban tak menerima begitu saja keterangan tersebut. Keluarga Paswan menuduh bahwa teman-temannya meracuninya dan kemudian meninggalkannya di dekat rumah sakit.
"Dua teman Paswan membawanya pergi dari tokonya pada Kamis dengan dalih makan momo. Mereka meracuni dan membunuhnya. Mereka bahkan tidak memberi tahu kami tentang kematiannya. Beberapa orang melihat mayatnya tergeletak di jalan setapak dan memberi tahu kami," kata ayah Vipin, Bishun Kumar Paswan.
Ditanya tentang tuduhan tersebut, polisi mengatakan bahwa polisi sedang menunggu laporan post-mortem untuk mengetahui penyebab kematiannya. “Kami akan menyelidiki masalah ini dari semua sisi,” jelas Shashi Ranjan seperti dilansir dari Telegraph India.