Menurut dr Fauzan, kebanyakan pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi terlambat atau sudah sirosis. Pasien tersebut diobati dengan menekan virusnya, tetapi hatinya sudah tidak bisa diperbaiki. "Solusinya adalah transplantasi hati untuk mengganti organ hati yang rusak," kata dr Fauzan.
Dokter Fauzan menyebutkan, Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dalam peringkat Hepatitis setelah India dan Cina. Penderita Hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan mencapai 30 juta orang.
Kepala Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Cakung, Jakarta Timur, dr Santi mengatakan, pihaknya secara rutin mewajibkan ibu hamil menjalani tes Hepatitis. Dia berharap masyarakat bisa memeriksa kesehatannya ke Puskesmas agar bisa segera diobati sehingga bisa menekan penyebaran Hepatitis.
"Hal ini untuk mengetahui apakah seorang ibu terindikasi Hepatitis atau tidak. Bagi yang terindikasi Hepatitis akan diberikan obat tenofovir," kata Santi.