Rabu 17 Apr 2024 00:11 WIB

Menyebar Via Hubungan Seksual, Hepatitis akan Salip TBC Sebagai Infeksi Paling Mematikan

Dua pertiga dari beban penyakit hepatitis global terjadi di 10 negara.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Spanduk himbauan waspada terhadap Covid-19 dan Hepatitis terpasang di depan Madrasah Muallimat, Yogyakarta, Jumat (20/5/2022). Hepatitis B dan C dapat menyebabkan penyakit jangka panjang dan kematian.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Spanduk himbauan waspada terhadap Covid-19 dan Hepatitis terpasang di depan Madrasah Muallimat, Yogyakarta, Jumat (20/5/2022). Hepatitis B dan C dapat menyebabkan penyakit jangka panjang dan kematian.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Penyakit hepatitis yang menyebar melalui hubungan seks tampaknya akan menggeser tuberkulosis (TBC) sebagai penyakit menular paling mematikan di dunia. Data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa hepatitis B dan C kini menyebabkan jumlah kematian yang setara dengan korban TBC, meskipun sudah ada vaksin dan pengobatan untuk hepatitis.

Pada 2022, data WHO menunjukkan bahwa kedua virus hepatitis ini menyebabkan 1,3 juta kematian. WHO memperkirakan bahwa jika tren ini terus berlanjut, hepatitis akan membunuh lebih banyak orang setiap tahunnya dibandingkan dengan gabungan penyakit malaria, TBC, dan AIDS pada 2040.

Baca Juga

"Meskipun ada kemajuan dalam mencegah infeksi hepatitis secara global, kematian terus meningkat karena terlalu sedikit penderita hepatitis yang didiagnosis dan diobati," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir The Sun, Selasa (16/4/2024).

Dokter dari Imperial College London, Graham Cooke, mengatakan bahwa virus hepatitis telah diabaikan dalam perhatian global, terutama karena fokus pada HIV, TBC, dan malaria. Dua pertiga dari beban penyakit hepatitis global terjadi di 10 negara, termasuk Cina, India, Nigeria, dan Rusia.

Di Inggris, diperkirakan ada sekitar 270 ribu orang yang hidup dengan hepatitis B dan C, tetapi setidaknya setengahnya tidak terdiagnosis. Hepatitis merujuk pada infeksi lima bentuk virus yang berbeda, yaitu A, B, C, D, dan E.

Dua jenis virus, yakni hepatitis B dan C, dapat menyebabkan penyakit jangka panjang dan kematian. Gejala hepatitis bisa berupa nyeri otot, demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan lainnya, tetapi sering kali tidak muncul, sehingga sulit dideteksi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement