Setelah itu diterapkan, langkah selanjutnya adalah masyarakat perlu diberitahukan agar tidak keluar rumah sampai kualitas udara membaik. Bisa juga dengan mengingatkan agar selalu memakai masker saat akan beraktivitas di luar. Lalu, jika ada gejala gangguan kesehatan yang muncul akibat polusi, masyarakat dapat segera ke tempat yang dianjurkan.
"Sistem seperti ini harus berjalan. Kalau dilakukan secara terus-menerus, masyarakat bisa diberikan edukasi dan pemahaman, sehingga risiko kesehatan yang muncul akan turun," ujar Prof Agus yang juga dan Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Prof Agus membandingkannya dengan gerakan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas). Upaya itu dianggap efektif dalam menurunkan kasus Covid-19.
Begitu juga dengan Sistem Peringatan Dini yang dinilai secara teori dapat menurunkan sumber polutan. Namun, untuk mewujudkannya, memang diperlukan riset bersama dan kolaborasi dengan banyak pihak.
"Sumber polusi kita tiga paling besar berasal dari industri, transportasi, dan domestik. Tiga ini harus dikendalikan supaya kualitas udara bagus," ucapnya.