Hingga saat ini, lanjut Ratih, menitipkan orang tua di panti jompo memang masih distigma negatif oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Itu dianggap sama dengan menelantarkan orang tua, "membuang" orang tua, dan lain sebagainya.
Padahal, menurut dia, panti jompo bisa menjadi solusi yang realistis ketika jika anak-anaknya tidak bisa merawat orang tua secara maksimal.
"Di budaya kita, menitipkan orang tua di tempat jompo memang masih dianggap tidak ideal. Tapi, kita juga mesti realistis. Ada yang mungkin enggak sanggup merawat karena misalnya dia harus bekerja. Terus kan orang tuanya sendirian di rumah, padahal mungkin orang tuanya memiliki kondisi khusus yang membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Makanya daripada orang tua sendirian, kesepian, opsi menitipkan di panti jompo bisa dipertimbangkan," kata Ratih.
Ratih mengungkapkan bahwa orang tua juga membutuhkan interaksi dan sosialisasi. Ia menyebut panti jompo bisa menjadi salah satu tempat yang pas bagi orang tua untuk membangun interaksi dan bersosialisasi dengan teman sebayanya.
"Tapi pilih panti jompo yang bagus, yang cocok, supaya orang tua bisa benar-benar nyaman saat berada di sana," imbau Ratih.