Tim peneliti mengungkapkan bahwa peningkatan detak jantung dan tekanan darah para partisipan berlangsung cukup lama. Meski durasi tidur mereka dikembalikan menjadi 10 jam per malam selama dua hari, detak jantung dan tekanan darah para partisipan masih belum menurun seperti di awal studi.
"Meski mendapatkan kesempatan tambahan untuk beristirahat, di pekan terakhir studi, sistem kardiovaskular mereka belum membaik," jelas ketua tim peneliti David Reichenberger.
Seperti diketahui, tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit jantung. Tekanan darah yang tinggi akan merusak pembuluh darah dan menurunkan elastisitasnya, sehingga aliran darah dan oksigen ke jantung menjadi terganggu.
Berdasarkan temuan ini, Dr Chang menilai kecenderungan kurang tidur yang terjadi secara terus-menerus di usia muda bisa membuat seseorang lebih berisiko terhadap penyakit kardiovaskular di masa mendatang. Oleh karena itu, Dr Chang merekomendasikan orang-orang untuk menjaga kecukupan tidur mereka sedini mungkin.
Menurut rekomendasi National Health Service, orang dewasa membutuhkan tidur sekitar 7-9 jam per malam. Sedangkan anak-anak membutuhkan tidur sekitar 9-13 jam per hari.