Sabtu 02 Sep 2023 14:01 WIB

Perlukah Lepas Sepatu di Dalam Rumah demi Alasan Kesehatan? Ini Jawaban Ahli

Alas sepatu mungkin mengandung bakteri yang dibawa dari luar rumah.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Sepatu (ilustrasi). Alas sepatu mungkin mengandung bakteri. Apakah harus melepasnya ke dalam rumah demi alasan kesehatan?
Foto: www.freepik.com
Sepatu (ilustrasi). Alas sepatu mungkin mengandung bakteri. Apakah harus melepasnya ke dalam rumah demi alasan kesehatan?

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Tak jarang kita melihat rak sepatu atau alas sepatu di depan pintu masuk rumah seseorang. Ada yang melakukannya demi kenyamanan, ada yang melakukannya karena alasan budaya, dan ada pula yang melakukannya demi kebersihan.

Sejak kecil, kita sudah diberitahu untuk melepas sepatu ketika masuk ke rumah karena alas sepatu sangat kotor. Pertanyaannya, seberapa kotor?

Baca Juga

Seorang profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Amerika Serikat, dr William Schaffner, menjelaskan bahwa manusia hidup selalu berdampingan dengan kuman. “Hal pertama yang ingin saya katakan adalah rata-rata orang tidak menyadari bahwa kita hidup di dunia yang penuh dengan kuman. Kita tidak menempatkan diri kita atau lingkungan kita ke dalam (alat sterilisasi) setiap pagi,” kata dr Schaffner, dilansir Huffpost, Sabtu (2/9/2023).

Dengan kata lain, mungkin sepatu mengandung bakteri, begitu juga dengan diri kita semua. Jadi, perlu seberapa khawatirnya terhadap bagian bawah sepatu? Apakah benar-benar perlu melepasnya saat masuk rumah karena alasan kebersihan?

Secara keseluruhan, permukaan bawah sepatu kecil sumber kumannya dibandingkan dengan tempat terjadinya infeksi di tempat lain. Tapi, menurut profesor pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas California San Diego, Amerika Serikat, dan pakar ekologi mikroba yang ikut menulis Dirt Is Good, Jack Gilbert, semuanya bergantung pada konteks.

Jika kita berada di laboratorium penelitian, virus berisiko tinggi yang sarat dengan penyakit menular, tentu kita tidak ingin memakai sepatu di rumah. “Namun, bagi sebagian besar orang, risiko menulari diri sendiri atau orang lain di rumah dari bakteri di sepatu sangat rendah,” kata dia.

Perlu dicatat bahwa ada risiko yang terkait dengan membawa orang lain ke rumah juga. Hal ini karena setiap manusia melepaskan sekitar 30 juta sel bakteri setiap jamnya hanya dengan berdiri di dalam ruangan.

“Kita mengeluarkannya, mereka terkelupas dari kulit dan rambut,” kata Gilbert. Kita benar-benar melepaskan awan mikroba ke setiap lingkungan tempat kita berada.

Meskipun kedengarannya tidak menyenangkan, hal ini normal-normal saja. Rumah kita penuh dengan bakteri yang dibawa oleh setiap orang di rumah.

Terlebih lagi, penelitian yang dipimpin Gilbert, menemukan bahwa mikroorganisme di bagian bawah sepatu berubah sepenuhnya seiring dengan lingkungan baru yang dimasukinya. Jadi, begitu seseorang masuk ke rumah (yang sudah penuh dengan mikroba) bagian bawah sepatu akan menyerap mikroba yang ada di ruangan itu.

“Luas permukaan kecil di bagian bawah sepatu tidak menimbulkan ancaman khusus bagi kesehatan dan kesejahteraan orang-orang di rumah,” kata Gilbert lagi.

Beberapa bakteri bahkan baik untuk kita. Menurut Gilbert, adik dari anak-anak yang bersekolah sering kali memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Jadi kecil kemungkinannya untuk mengalami alergi karena virus, bakteri, dan jamur yang dibawa pulang oleh kakak mereka dari sekolah, termasuk yang mungkin dibawa sepatu.

“Mikroba yang mereka bawa ke dalam rumah dapat memberikan dampak menguntungkan pada sistem kekebalan penghuninya,” kata Gilbert.

Sebuah penelitian menemukan bahwa bagian bawah sepatu dapat terkontaminasi bakteri seperti E coli, dan hal ini terdengar mengkhawatirkan. Namun Gilbert mengatakan risiko mengonsumsi E coli itu rendah.

“Tidak ada satu pun kejadian yang tercatat, di mana seseorang terkena infeksi patogen dari sisa kotoran anjing yang dapat masuk ke dalam rumah atau bahkan ditularkan ke dalam rumah dari orang lain,” kata dia lagi.

Meskipun lantai rumah sakit diketahui terkontaminasi, Gilbert mengatakan hal ini juga tidak perlu dikhawatirkan meskipun ada orang di rumah yang bekerja di rumah sakit. Antara berjalan kaki dari rumah sakit, ke tempat parkir, ke mobil, ke rumput, dan ke rumah, banyak bakteri di sepatu yang benar-benar hilang.

“Jadi kemungkinan tertular penyakit akibat sepatu yang terkontaminasi, ini rendah. Tidak ada yang namanya nol, tapi kemungkinannya sangat rendah sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ucap Gilbert lagi.

Justru penekanan terbesarnya adalah pada mencuci tangan, menjaga kebersihan tangan, untuk mencoba menghentikan bakteri atau virus dari permukaan benda mati dan kemudian memindahkan kuman tersebut ke bibir, hidung, mata, dan area tubuh lainnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement