AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Keluarga besar dari grup musik legendaris Indonesia, Koes Plus, melarang band tribute T'Koes untuk membawakan lagu-lagu Koes Plus. Selama ini, dalam berbagai panggung, band T'Koes memang kerap menyanyikan lagu-lagu hit Koes Plus.
Pihak keluarga Koes Plus menyampaikan larangan itu pada pekan lalu, tepatnya pada Jumat, 22 September 2023. Keluarga besar Koes Plus terdiri atas David Koeswoyo mewakili keluarga Yon Koeswoyo, Damon Koeswoyo mewakili keluarga Tony Koeswoyo, Rico mewakili keluarga Murry, serta Sari Koeswoyo mewakili Yok Koeswoyo.
Perwakilan keluarga Koes Plus mengunggah video yang berisi pernyataan bersama, yang kemudian dibagikan lewat akun Instagram @official.sarikoeswoyo. "Menyatakan bahwa terhitung sejak hari ini, keluarga besar Koes Plus melarang dan tidak memberikan izin kepada band T'Koes untuk membawakan karya cipta dari keluarga besar Koes Plus," demikian bunyi pernyataan bersama tersebut.
Disampaikan pula bahwa pelarangan yang dimaksud termasuk segala sesuatu yang terkait dalam kegiatan bermusik dan/atau dalam bentuk apa pun, baik komersial maupun non-komersial. "Kami tidak tebang pilih. Hal ini kami lakukan agar menjadi pembelajaran untuk kita semua, serta khususnya band-band pelestari di mana pun berada di seluruh Indonesia," kata Sari.
Pernyataan itu sempat membuat warganet gempar sebab band T'Koes diketahui sudah cukup lama bermusik, bahkan sudah belasan tahun dan berdiri sejak 2007. Band T'Koes yang merupakan singkatan dari "Terinspirasi Koes Plus" dibentuk oleh Agusta Marzall, penggemar berat Koes Plus, tapi tak punya hubungan darah dengan para personel Koes Plus.
Agusta kini menjadi penabuh drum di band tersebut. Para personel lain dalam band T'Koes adalah ketiga anak Agusta, yakni Ghali Marzall, Jaru Marzall, dan Jim Marzall. Saat manggung, T'Koes tidak cuma membawakan lagu-lagu Koes Plus, tetapi juga lagu-lagu lawas dari musisi Indonesia yang dinilai everlasting.
Warganet segera bertanya-tanya tentang keputusan pihak keluarga besar, dan jadi cukup gaduh di kolom komentar. Sari meluruskan dengan mengatakan bahwa itu bukan perkara cuan, tapi mengenai hal lain yang lebih mendasar. "Ini bukan perkara uang atau royalti ya. Ini masalah yang berulang terkait attitude. Dan kesabaran kami sudah habis," kata Sari di kolom komentar.
Pelarangan bersifat final...lanjutkan membaca>>