AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Cuaca panas dan polusi udara saat ini dapat menyebabkan daya tahan tubuh ikut menurun. Perlu diketahui bahwa daya tahan tubuh dapat berbeda pada tiap orang.
Pada orang dengan daya tahan tubuh rendah, salah satu gejala yang sering ditemui adalah batuk. Ketika muncul batuk, masyarakat sering kali hanya mengobati batuknya saja. Padahal, dengan meningkatkan daya tahan tubuh akan mempercepat pemulihan dan juga mencegah munculnya penyakit yang lebih berat.
Situasi panas dan polusi udara yang sangat tinggi di berbagai area di Indonesia tentu akan berisiko mengganggu daya tahan tubuh masyarakat. Hal ini dibuktikan lewat meningkatnya kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di wilayah Jakarta Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) pada periode 29 Agustus hingga 6 September 2023, di mana totalnya mencapai 90.546 kasus.
ISPA adalah infeksi pada saluran napas atas akut. Perlu diketahui bahwa saluran napas bagian atas meliputi hidung, faring, laring, dan bronkus. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh virus, tetapi dapat juga disebabkan oleh bakteri.
Selain batuk, gejala ISPA lainnya yang umum ditemui adalah pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, demam, bersin-bersin, dan kelelahan. Gejala ini sering muncul tiga hari setelah paparan virus atau bakteri, dan dapat bertahan selama 7 sampai 10 hari. Bahkan, pada beberapa kasus bisa bertahan sampai dengan tiga minggu.
Dr Farhan Zubedi mengungkapkan dari penelitian yang dilakukan batuk dapat menyebabkan 93 persen akan susah tidur, produktivitas bekerja akan berkurang hingga 26 persen, dan kecenderungan akan absen dari aktivitas baik sekolah atau bekerja, dapat berkurang hingga 45 persen. Ini membuktikan bahwa batuk sangatlah mengganggu aktivitas harian kita.
"Perlu diingat bahwa salah satu peranan batuk adalah sebagai refleks normal pertahanan tubuh, dengan tujuan untuk membersihkan saluran napas dari partikel asing, kuman, dan virus. Akan tetapi, batuk juga merupakan salah satu gejala terjadinya peradangan atau infeksi pernafasan, dimana peranan batuk ini adalah untuk mengeluarkan lendir yang berlebihan," ungkapnya dalam peluncuran sirup obat batuk herbal, Imboost Cough, di Jakarta, Senin (9/10/2023).
Pemicu terjadinya batuk bisa karena infeksi bakteri atau virus, asma atau alergi, polusi udara, kebiasaan merokok, konsumsi obat, dan penurunan daya tahan tubuh. Penurunan daya tahan tubuh bisa terjadi karena stress, pola hidup tidak sehat, kurang tidur, kurang aktivitas fisik, dan perubahan cuaca seperti polusi dan panas.
Ia mengatakan saat daya tahan tubuh lemah, maka pembersihan partikel asing dari saluran pernafasan tidak efektif, sehingga bakteri dan virus lebih lama tinggal atau terjebak dalam saluran pernafasan. Saat batuk terjadi, daya tahan tubuh kita akan bekerja secara aktif untuk melawan bakteri atau virus. Bakteri atau virus inilah yang bisa memicu terjadinya peradangan pada saluran nafas. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperbaiki daya tahan tubuh dalam pengobatan batuk.
Sebelum batuk semakin mengganggu aktivitas harian kita dan mencegah munculnya penyakit yang lebih berat, perlu dilakukan swa medikasi. Pilihlah obat batuk yang tidak hanya meredakan batuk saja tapi juga meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan meningkatkan daya tahan tubuh saat sakit, maka akan mempercepat pemulihan sehingga batuk tidak berkepanjangan dan juga mencegah munculnya penyakit yang lebih berat.
"Namun bila tak kunjung membaik misalnya batuk semakin menjadi-jadi, dahak menjadi berwarna hijau, apalagi ditambah demam, maka tentu kita harus segera berobat ke dokter," sarannya.