Senin 21 Jul 2025 18:56 WIB

Waspadai Myopia Anak, Teknologi Lensa Baru Dikembangkan untuk Perlambat Minus

Selain teknologi lensa, pendekatan edukatif menjadi strategi sebagian penyedia optik

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anak memakai kacamata (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Anak memakai kacamata (ilustrasi)

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA -- Menjelang tahun ajaran baru, isu kesehatan mata anak kembali menjadi perhatian, terutama di tengah tren peningkatan kasus myopia (rabun jauh) secara global. Organisasi kesehatan memperkirakan bahwa pada 2050, separuh populasi dunia berisiko mengalami myopia, dengan prevalensi tertinggi terjadi di kawasan perkotaan Asia Timur.

Artinya rabun jauh tidak hanya dialami oleh orang dewasa namun juga anak-anak. Menurut Doli Rosmiaty, Direktur Operasional Optik Tunggal, pengendalian myopia pada anak tidak cukup dengan pemilihan lensa semata, melainkan perlu pendekatan menyeluruh yang mencakup skrining dini, konsultasi rutin, serta edukasi visual kepada keluarga.

“Pengendalian myopia bukan sekadar pilihan lensa, tetapi menyangkut perlindungan penglihatan jangka panjang anak,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (21/7/2025).

Untuk menjawab tantangan ini, berbagai perusahaan optik, mengembangkan teknologi manajemen myopia berbasis riset jangka panjang. Salah satunya adalah lensa ZEISS MyoCare, yang dirancang untuk memperlambat perkembangan minus pada anak. Teknologi ini dikembangkan melalui studi kolaboratif antara ZEISS dan institusi akademik di Asia dan Eropa, termasuk studi longitudinal LIFE Child di Eropa sejak 2014.

Teknologi dalam lensa ZEISS MyoCare mengandalkan dua fitur utama: C.A.R.E.® (Cylindrical Annular Refractive Elements) dan desain ClearFocus. Fitur ini dirancang untuk memodifikasi jatuhnya cahaya di retina agar tidak memicu pemanjangan bola mata, yang merupakan penyebab utama memburuknya rabun jauh.

Wind Yulianto, Head of Training & Development di Optik Tunggal, menambahkan bahwa efektivitas teknologi semacam ini juga sangat bergantung pada kedisiplinan penggunaan serta pemantauan rutin oleh tenaga optik dan orang tua. Dalam mekanismenya, lensa MyoCare menggunakan desain dengan fill factor 0,5, yang menyeimbangkan zona koreksi dan defokus.

Studi yang dipresentasikan dalam konferensi ARVO 2024 menunjukkan hasil awal yang menjanjikan. Dalam uji klinis, lensa ini mampu menurunkan laju pertumbuhan panjang aksial bola mata sebesar 70 persen secara rata-rata. Sebagian besar anak juga menunjukkan adaptasi cepat dalam tiga hari, dan mayoritas melaporkan kenyamanan visual yang memadai dalam penglihatan dekat maupun jauh.

Selain teknologi lensa, pendekatan edukatif juga menjadi bagian dari strategi yang diterapkan sejumlah penyedia layanan optik. Komunikasi langsung dengan orang tua dan pemeriksaan berkala terhadap kondisi bola mata menjadi bagian penting dalam upaya mengendalikan perkembangan myopia secara lebih terstruktur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement