AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Menopause dini bisa memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan seksual wanita. Salah satu dampak tersebut adalah penurunan gairah seksual.
Menopause dini merupakan kondisi terhentinya siklus menstruasi secara permanen sebelum perempuan memasuki usia 45 tahun. Perempuan bisa dikatakan mengalami menopause bila mereka tidak mengalami menstruasi selama 12 siklus berturut-turut.
Perempuan yang mengalami menopause dini sering kali mengeluhkan adanya perubahan pada kehidupan seksual mereka. Tak sedikit dari para perempuan tersebut yang merasa gairah seksual mereka menurun.
Penurunan gairah seksual pada perempuan yang menopause dini tampaknya dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah penurunan kadar hormon estrogen yang berlangsung sejak beberapa tahun sebelum menopause terjadi.
"Perubahan ini bisa membawa perubahan besar bagi fungsi seksual Anda," jelas Johns Hopkins Medicine melalui laman resminya, seperti dikutip oleh Republika.co.id pada Rabu (18/10/23).
Menurut Johns Hopkins Medicine, penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan terjadinya penurunan gairah seksual pada perempuan. Selain itu, kondisi tersebut juga dapat membuat perempuan lebih sulit untuk terangsang.
Tak hanya itu, menopause secara umum dapat membuat vagina menjadi lebih kering. Kondisi ini bisa membuat aktivitas seksual terasa menyakitkan bagi perempuan. Akibatnya, keinginan perempuan untuk melakukan hubungan seksual akan ikut menurun.
Seperti menopause biasa, menopause dini pun dapat memunculkan gejala seperti hot flashes atau sensasi panas yang tiba-tiba di tubuh. Gejala ini kerap mempersulit perempuan untuk lebih intim dengan pasangan mereka.
"(Menstruasi dini) mematikan gairah seksual saya. Kondisi ini tidak menghentikan saya untuk melakukan hubungan seksual, tapi membuat saya berhenti menginginkannya. Saya menjadi tidak aktif secara seksual, tetapi saya tidak merasa kehilangan," kata yang mengalami menopause dini, Fiona, seperti dilansir Health Talk Australia.
Tak hanya itu, kondisi menopause dapat membuat perempuan menjadi lebih berisiko terhadap sejumlah masalah penyakit kronis. Kemunculan penyakit kronis ini bisa memunculkan beragam perubahan yang dapat menurunkan gairah seksual perempuan, seperti penurunan energi, timbulnya rasa sakit di tubuh, hingga perubahan citra tubuh.
Bisakah menstruasi dini dicegah?
Menurut Cleveland Clinic, sebagian besar kasus menstruasi dini tidak bisa dicegah karena terjadi di luar kontrol manusia. Meski begitu, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan perempuan untuk menekan risiko mereka terhadap menstruasi dini.
Salah satu upaya yang dapat membantu adalah berhenti merokok. Upaya lain yang direkomendasikan adalah menerapkan gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, menurunkan berat badan berlebih, dan melakukan pola makan yang sehat.
Terkait pola makan, studi yang dipimpin oleh Leeds University di Inggris menemukan bahwa jenis makanan tertentu bisa memperlambat kemunculan menopause. Sebaliknya, beberapa jenis makanan lain bisa mempercepat terjadinya menopause.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health ini melibatkan lebih dari 35.000 partisipan perempuan. Seperti dilansir Medical News Today, para partisipan ini memiliki rentang usia 35-69 tahun.
Hasil studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana, seperti pasta dan nasi, bisa membuat menopause muncul 1,5 tahun lebih cepat. Sebaliknya, konsumsi kacang legum dan ikan satu porsi per hari bisa membuat menopause muncul sekitar tiga tahun lebih lambat.
Kacang legum dinilai bisa membantu memperlambat kemunculan menopause karena tinggi akan antioksidan. Menurut tim peneliti, radikal bebas dapat memberikan dampak negatif terhadap pematangan dan pelepasan sel telur. Asupan antioksidan bisa membantu menangkal dampak negatif dari radikal bebas, sehingga kemunculan menopause bisa ditunda lebih lama.
Di sisi lain, ikan dinilai dapat membantu memperlambat kemunculan menopause karena mengandung asam lemak omega 3. Asupan asam lemak omega 3 diyakini dapat memicu aktivitas antioksidan di dalam tubuh.
Sebaliknya, karbohidrat sederhana atau rafinasi dinilai dapat mempercepat kemunculan menopause karena bisa memicu resistensi insulin bila dikonsumsi berlebihan. Resistensi insulin dapat meningkatkan produksi estrogen yang kemudian memicu kemunculan menopause lebih awal.
Tak hanya itu, ada dua asupan vitamin dan mineral yang dinilai berkaitan dengan kemunculan menopause yang lebih lambat. Vitamin dan mineral tersebut adalah B6 dan zinc.