AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor Prof Dr Ir Hardinsyah, MS, menyarankan orang-orang perlu mengonsumsi 100 gram ikan setiap hari atau minimal empat kali sepekan. Tujuannya untuk mencegah berbagai penyakit termasuk penyakit jantung koroner hingga anemia.
"Bukan ikan asin, ikan teri, bukan satu potong kecil, tetapi, penelitian menunjukkan jumlahnya minimal 100 gram sehari. Minimal empat hari atau kali dalam satu pekan. Kalau bisa setiap hari lebih baik lagi," kata Hardinsyah di Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Menurut dia, orang-orang bahkan bisa mengurangi risiko meninggal dunia akibat penyakit jantung koroner (PJK) yang saat ini dikatakan sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia dengan rutin mengonsumsi ikan. Hardinsyah menyebutkan ikan mengandung belasan nutrisi seperti protein, lemak baik seperti omega-3, DHA, vitamin D untuk meningkatkan ketahanan tubuh, mineral, kalsium, zat besi dan zink. Zat besi, zink, kemudian vitamin B12 dan B9 dibutuhkan tubuh terutama pada wanita hamil demi mencegah anemia dan semua itu ada di dalam ikan.
"Di Indonesia hampir separuh ibu hamil mengalami kekurangan darah atau anemia. Anemia itu bisa dicegah kalau cukup protein, cukup konsumsi vitamin B12, B9, zat besi, juga ada di ikan," kata Hardinsyah.
Anemia sendiri bisa menyebabkan sejumlah masalah pada seseorang mulai dari membuatnya kesulitan berkonsentrasi, menangkap pesan, tubuh lesu, lemah, letih dan lunglai. Selain itu, berbagai penelitian membuktikan konsumsi ikan yang cukup oleh ibu hamil berpengaruh pada pencegahan stunting pada bayi, hingga berdampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan saraf otak janin dan anak.
“Kebiasaan konsumsi ikan yang cukup sejak dini turut membantu menciptakan generasi yang sehat dan cerdas," kata Hardinsyah.
Oleh karena itu, imbuh dia, penting agar semua pihak di masyarakat mendukung edukasi dan kampanye makan ikan sehingga terjadi peningkatan makan ikan yang berdampak pada status gizi dan kesehatan masyarakat yang lebih baik.