Iqif menyayangkan karena saat ini tidak sedikit orang yang terbuka soal kondisi kesehatan mentalnya, tapi malah tidak dianggap serius oleh sekelilingnya. Padahal, itu adalah hal yang nyata dan bukan candaan. "Save Me" mencoba menggambarkan betapa seriusnya hal itu, sekaligus menunjukkan bahwa tidak semua hal bisa dilalui seorang diri.
Meski digarap di era Covid-19, Fadli sang vokalis sebagai penulis lirik lagu mengatakan topik dalam tembang tersebut bukan hanya tentang hal yang dialami selama Covid-19. Isu kesehatan mental yang diusung bisa terjadi kapan saja dan mengintai siapa saja, tidak sebatas di masa pandemi.
"Banyak orang yang dari luar kelihatan happy tapi sebenarnya banyak masalah. Semakin dewasa, bertambah umur, semakin banyak dari kita merasakan hal-hal semacam itu. Lagu ini mengajak berempati kepada yang mungkin sedang merasakan hal sama," tutur Fadli.
Jika didengarkan dengan saksama, ada suara merdu vokalis perempuan yang terdengar di lagu "Save Me". Suara itu adalah vokal latar dari penyanyi Azizah Hanum. Menurut Stereocase, nuansa lagu dengan vokal latar dari penyanyi perempuan bakal mengingatkan pendengar pada karya-karya terdahulu band tersebut.
Itu menjadi semacam pengingat dan penjembatan untuk Stereocase yang kini mulai kembali berkarya. "Mengeluarkan sesuatu (karya musik) yang baru, tapi masih relate sama karya lama. Dari musiknya juga masih nyambung," ujar Fadli.