Ia mengaku baru mempelajari lebih dalam dan baru mengetahui bahwa Israel telah bertahun-tahun menindas warga Palestina. Ia juga mendoakan semua warga Palestina yang menjadi korban, dan mengajak semua orang untuk memberikan dukungan tanpa pandang agama.
“Pendirian pribadi saya tidak mewakili brand Rose All Day dan semua orang yang bekerja di balik ini,” ungkap Tiffany mengakhiri unggahan klarifikasinya.
Sayangnya, warganet tetap merasa kecewa dan menganggap Tiffany seperti cuci tangan dengan menyebut baru tahu permasalahan dua negara itu. “Udah 75 tahun pembantaiannya, bisa-bisanya ngomong ‘saya belum cukup mencari tahu informasi mengenai kejadian ini’ ARGH,” tulis akun @mochiro***.
“Klarifikasinya masih so netral,” tulis akun @nurul30***.
“Cuci tangan nggak sih? Hahaha,” tulis akun @trukah***.
“Kurang informasi... ckckck... mba nya kayanya baru mendarat dibumi pas tgl 7 okt 2023 entah dr mana sebelumnya sampe kurang informasi padahal udah 75 tahun dijajah israel, bisabisanya... #FreePalenstine,” tulis akun @anrinata***.
Jenama Esqa pun ikut mendapat komentar negatif dari warganet. Namun Co-Founder Esqa, Angelina Cindy, sudah memberi klarifikasi lebih dulu dan mengungkapkan permintaan maafnya.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya kalau sudah menimbulkan kesalahpahaman. Aku berdiri di mana itu sudah jelas dan yakin. Saya tidak pernah mendukung genosida. Saya tidak akan pernah mendukung peperangan! Saya mengutuk penyerangan pada warga sipil tidak bersalah di Gaza, dan saya berharap situasi ini berakhir,” ungkap Angelina dalam sebuah komentarnya yang di-pinned.