Lahargo mengatakan, selama dia menjalankan praktik, ada beberapa pasien "kesurupan" yang ternyata mengidap epilepsi. Psikiater di Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor, Jawa Barat itu menyebut, pasien yang dia tangani ada yang mendesis layaknya ular dan meringkik seperti kuda.
Ketika otak pasien diperiksa, terbukti bahwa terdapat gelombang epilepsi. Setelah dilakukan penanganan pada kondisi epilepsinya, situasi pasien pun membaik.
Kepada masyarakat luas, Lahargo mengingatkan supaya jika mendapati orang yang mengalami kesurupan, sebaiknya mendapat penanganan medis oleh profesional kesehatan mental. Terlebih, apabila gangguan itu sudah mulai mengimbas produktivitas dan mengganggu kehidupan sosial.
"Kalau sudah mengalami pikiran, perasaan, perilaku, emosi yang mengganggu kehidupan sehari-hari, tidak bisa fokus, relasi menjadi buruk dengan orang lain, itu waktunya untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan kejiwaan," ucap Lahargo.