Selain itu, teknik ini memungkinkan dokter untuk melihat lebih baik struktur tubuh yang diperbaiki tanpa harus banyak melukai jaringan kulit. Selain digunakan untuk pengobatan saraf terjepit, prosedur ini juga direkomendasikan untuk berbagai masalah tulang belakang lainnya, seperti fraktur tulang belakang, peradangan sendi, hingga penyempitan saluran tulang belakang.
Teknik ESS ini dilakukan dengan menggunakan sayatan yang jauh lebih kecil dari operasi standar. Alhasil, luka lebih rapi, rasa nyeri yang dirasakan lebih sedikit dan pemulihan pascaoperasi lebih cepat.
"Prosedur minimal invasif ini cocok bagi pasien yang memiliki kondisi medis bawaan seperti diabetes, hipertensi, serta penyakit lainnya yang dapat meningkatkan risiko apabila menjalani operasi standar," kata dr Jephtah.