Rabu 20 Dec 2023 14:28 WIB

Deretan Pekerja yang Berisiko Alami Saraf Terjepit

Saraf terjepit hingga saat ini menjadi salah satu gangguan tulang yang mengganggu.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Friska Yolandha
Perempuan bekerja duduk. Saraf terjepit hingga saat ini menjadi salah satu gangguan tulang belakang yang cukup menganggu.
Foto:

Posisi duduk ideal adalah posisi lutut dan panggul harus adalah dalam sudut 90 derajat, kedua kaki harus bisa menempel dengan lantai. Selain itu, ketika bekerja didepan komputer mata kita harus sejajar dengan ujung atas dari layar. "Itu yang harus bisa kita perbaiki dengan posisi duduk," ujarnya.

Yang harus diperbaiki lainnya adalah durasi duduk. Ada beberapa literatur menyebutkan kita duduk maksimal satu setengah jam yang terus-menerus. Ini harus diselingi dengan berdiri atau berjalan sekitar 15 menit, jadi harus selalu ada break, duduk, break, dan duduk lagi.

"Kadang-kadang itu yang tidak terjadi dengan teman-teman pekerja kantor karena berbagai macam kesibukan duduk jadi lebih panjang," ujarnya.

Posisi berdiri juga berpengaruh, biasanya saat berdiri bungkuk condong kedepan. Oleh karena itu harus di biasakan berdiri tegak. "Ketika badan tegak beban dibantalan tulang belakang juga akan berkurang," katanya.

2. Melatih fisik diri kita sendiri

Ia menyarankan agar kita banyak olahraga. Terutama melatih otot perut dan otot yang ada disekitar tulang belakang, otot-otot yang mensupport tulang belakang. 

"Jadi banyak olahraga yang bisa dilakukan, latihan dirumah tanpa menggunakan alat atau tanpa perlu datang ke tempat fitnes. Contohnya plank yaitu gerakan melatih kekuatan otot core. Sit up melatih otot perut, back up dan lainnya," ujarnya.

Ketika Tidak berolahraga hanya makan saja, central pad atau lemak di perut akan meningkat. Ketika membesar badan cenderung kebelakang, beban makin besar. Maka risiko pecahnya bantalan makin besar.  

 

Selain itu, harus meningkatkan metabolisme badan kita dengan latihan yang berhubungan dengan latihan kardio. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement