Dia menegaskan kembali bahwa situasinya tidak luar biasa. “Kita perlu waspada, tapi menurut saya ada sedikit kepanikan dan kebingungan antara kejadian seperti ini dan situasi sanitasi di Gaza,” kata dia.
The Media Line menghubungi Koordinator Kegiatan Pemerintah Wilayah Gaza atau COGAT, badan pemerintah Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina. COGAT yang memiliki tim yang bertugas menilai situasi kesehatan di Gaza, mencatat bahwa meskipun kondisi sanitasi di Jalur Gaza saat ini tidak optimal, tidak ada tanda-tanda epidemi.
Davidovitch mengatakan kondisi tidak sehat di Gaza dapat menyebabkan wabah penyakit, yang berpotensi melibatkan penyakit pernapasan atau pencernaan. “Tidak ada epidemi jamur,” katanya. Ia menjelaskan, infeksi jamur menular melalui kontak langsung, biasanya dengan kotoran. Orang-orang yang terluka parah atau mengalami gangguan sistem imun adalah yang paling mungkin terkena dampaknya.
Dia menekankan pentingnya membawa tentara yang terluka ke fasilitas medis secepat mungkin untuk menghindari infeksi semacam ini, dan mencatat bahwa militer dan korps medis Israel melakukan pekerjaan dengan baik dibandingkan dengan perang sebelumnya.
Otoritas kesehatan Israel menaruh perhatian terhadap infeksi tersebut, dan akan mengadakan pertemuan pekan depan untuk membandingkan kasus-kasus yang ada, serta menentukan jenis jamur dan apakah jamur tersebut hanya ada di Gaza.