AMEERALIFE.COM, WASHINGTON -- Fenomena misterius yang dikenal sebagai "jari-jari" di cincin Saturnus kembali muncul, mengejutkan para ilmuwan di NASA. Fenomena ini telah membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.
Penemuan pertama jari-jari ini terjadi pada 1981 oleh pesawat ruang angkasa Voyager 2 milik NASA. Sejak itu, teleskop seperti Cassini dan Hubble juga telah merekam penampakan ini beberapa kali. Peristiwa terbaru terjadi pada Oktober, ketika Hubble melihat bayangan gelap mengelilingi cincin planet itu.
Menurut NASA, jari-jari Saturnus ini memiliki penampilan yang mirip dengan “hantu” dan berputar mengikuti cincin Saturnus saat mengorbit. Meskipun relatif kecil dibandingkan dengan cincin Saturna, jari-jari ini memiliki potensi untuk tumbuh lebih panjang dari keseluruhan planet Bumi.
Para ilmuwan menduga bahwa fenomena ini terkait dengan interaksi antara medan magnet Saturnus dengan angin matahari yang terpapar. Teori menyebutkan bahwa angin matahari yang menyentuh medan magnet Saturnus dengan kecepatan jutaan mil per jam dapat menciptakan kondisi yang memicu pembentukan jari-jari ini.
“Teori utama adalah bahwa jari-jari tersebut terkait dengan medan magnet Saturnus yang kuat, dengan semacam interaksi matahari dengan medan magnet yang menghasilkan jari-jari tersebut,” kata ilmuwan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, Amy Simon, dilansir Business Insider, Jumat (29/12/2023).
Meskipun para ilmuwan memiliki beberapa hipotesis, termasuk efek elektrostatis pada material di cincin Saturnus yang menciptakan bayangan gelap. Meskipun begitu, para ilmuwan masih perlu mengamati dan menganalisis lebih banyak jari-jari untuk memahami fenomena ini sepenuhnya. NASA memperkirakan akan ada lebih banyak jari-jari yang muncul dalam waktu dekat.
NASA memprediksi bahwa dengan mendekati ekuinoks musim gugur Saturnus, aktivitas jari-jari ini akan mencapai puncaknya, sehingga membuka peluang untuk pemahaman yang lebih baik tentang misteri di balik cincin Saturnus. Belahan utara Saturnus diperkirakan akan mencapai ekuinoks musim gugur pada 6 Mei 2025.
Para peneliti berharap bahwa dengan datangnya musim gugur ini, di mana angin matahari lebih kuat dan aktivitas jari-jari lebih intens, maa misteri di balik jari-jari Saturnus akhirnya terpecahkan setelah beberapa dekade misteri ini membingungkan komunitas ilmiah.