Oleh karena itu, hindari menggunakan suara yang tinggi atau nada bicara yang mendesak saat berdiskusi. Bila merasa emosi mulai meningkat, coba untuk bernapas dalam-dalam beberapa saat atau tarik diri dari diskusi dengan sopan.
Penting juga untuk menghindari diskusi sambil mengonsumsi minuman beralkohol. Diskusi atau perdebatan yang terjadi di bawah pengaruh alkohol sering kali berujung pada rusaknya suatu hubungan.
4. Jaga Bahasa Tubuh
Diskusi tak hanya melibatkan komunikasi verbal, tetapi juga non verbal. Coba tunjukkan kesan yang baik kepada lawan bicara melalui bahasa tubuh, seperti gerakan tubuh, postur tubuh, kontak mata, ekspresi, gestur, serta volume dan nada bicara.
Pastikan kontak mata yang terjalin dapat memberikan rasa nyaman kepada lawan bicara. Orang-orang juga dianjurkan untuk menunjukkan ekspresi yang menyenangkan selama berdiskusi.
Sering kali orang menjadi tidak nyaman bila merasa dipojokkan. Oleh karena itu, hindari mencondongkan badan atau masuk ke personal space lawan bicara saat berdiskusi.
5. Tutup dengan Baik
Kedua belah pihak yang sedang berdiskusi mengenai politik boleh tetap mempertahankan pendapat mereka hingga akhir diskusi. Namun, hindari komentar yang terkesan meremehkan pendapat lawan bicara saat mengakhiri diskusi. Coba untuk gunakan kata yang lebih bijak sebelum menutup diskusi, seperti "Kamu telah memberikan saya informasi baru untuk saya pikirkan lebih lanjut nanti. Mari kita bicarakan hal lain dan diskusikan (masalah politik) ini di lain waktu".