Selasa 09 Jan 2024 09:14 WIB

Dokter: ASI dan Imunisasi Saling Melengkapi, tidak Saling Menggantikan

ASI memberikan perlindungan secara umum sementara imunisasi lebih khusus.

Red: Friska Yolandha
Imunisasi anak (ilustrasi). Dokter sekaligus pemerhati kesehatan Reisa Broto Asmoro menyebutkan air susu ibu (ASI) dan imunisasi adalah dua hal yang tidak bisa saling menggantikan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Imunisasi anak (ilustrasi). Dokter sekaligus pemerhati kesehatan Reisa Broto Asmoro menyebutkan air susu ibu (ASI) dan imunisasi adalah dua hal yang tidak bisa saling menggantikan.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Dokter sekaligus pemerhati kesehatan Reisa Broto Asmoro menyebutkan air susu ibu (ASI) dan imunisasi adalah dua hal yang tidak bisa saling menggantikan. Kedua hal tersebut merupakan penguat satu sama lain.

"Tidak tepat anggapan bahwa ASI saja cukup. ASI ini penting, tetapi ASI dan imunisasi saling menunjang, tidak bisa saling menggantikan," katanya dalam diskusi tentang ASI dan imunisasi yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Baca Juga

Reisa menjelaskan keduanya tidak bisa saling menggantikan, karena ASI memberikan perlindungan secara umum. Sementara itu, imunisasi memberikan perlindungan secara khusus terhadap penyakit atau masalah kesehatan tertentu.

"Makanya ada berbagai jenis vaksin, karena per penyakit vaksinnya satu. Tidak bisa digantikan dengan sesuatu yang sifatnya general," katanya.

Reisa mengungkapkan vaksin bekerja secara spesifik untuk melindungi penyakit tertentu, dengan cara merangsang tubuh untuk menciptakan antibodi khusus yang dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap penyakit tertentu.

Menurut dia, imunisasi pada anak dapat membantu anak untuk lebih kebal terhadap penyakit tertentu, yang dapat mempengaruhi status kesehatan hingga produktivitas baik bagi anak maupun keluarganya.

"Keduanya harus dilengkapi. ASI bagus sekali, terutama ASI eksklusif untuk anak, tetapi imunisasi juga memberikan perlindungan lebih baik lagi untuk penyakit spesifik berbahaya," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Prima Yosephine menyebutkan Imunisasi Rutin Lengkap kepada anak merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah anak dari kematian dan kesakitan yang diakibatkan oleh infeksi virus.

Pemerintah telah menyediakan 14 jenis antigen imunisasi gratis untuk berbagai macam penyakit untuk dimanfaatkan masyarakat, di antaranya pneumonia yang dapat dicegah dengan imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), diare dengan imunisasi RV (Rotavirus), dan kanker leher rahim yang dapat dicegah melalui imunisasi HPV.

"Kenapa kita harus repot menambah jenis vaksin? Tadinya 11 antigen sekarang 14 antigen imunisasi nasional. Salah satunya karena kita tahu sebagian besar kematian bayi dan balita kita disebabkan pneumonia dan diare yang seharusnya bisa dicegah dengan vaksin," tutur Prima Yosephine.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement