AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Ayah yang berasal dari generasi Z dan milenial dinilai lebih peka terhadap pentingnya pemberian ASI eksklusif. Menurut Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar, meningkatnya kesadaran akan kesetaraan gender serta kemudahan akses informasi terkait pentingnya menyusui membuat ayah-ayah muda masa kini lebih terlibat dibanding generasi sebelumnya.
"Kalau ditanya apakah ayah Gen Z dan milenial lebih peka, ya jelas lebih peka karena platform informasinya lebih banyak dan mudah diakses. Wawasan mengenai kesetaraan gender dan pembagian tugas domestik juga lebih baik," kata Nia dalam konferensi pers daring, Selasa (29/7/2025).
Dukungan para ayah terhadap proses menyusui ini, lanjut Nia, terlihat dalam berbagai bentuk. Mulai dari memberikan perhatian dan dukungan terhadap ibu menyusui, mencari informasi mengenai ASI eksklusif, hingga memfasilitasi ibu agar bisa menyusui secara optimal. Bahkan, di Indonesia memiliki komunitas unik bernama Ayah ASI, yang menurutnya tidak ditemukan di negara lain.
"Di Indonesia tuh ada komunitas ayah ASI dan dukungan positif ini sangat dibutuhkan oleh para ibu. Walaupun saya tidak memungkiri, ini belum merata. Jadi masih banyak yang melihat menyusui itu ya urusan perempuan aja, urusan ibu-ibu gitu ya," kata Nia.
la menilai, peran serta para ayah menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan tren menyusui. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2021, angka ibu menyusui mencapai 52,5 persen. Angka ini mengalami kenaikan dibanding era 1970 dan 1980-an, ketika promosi besar-besaran susu formula menyebabkan penurunan drastis praktik menyusui.
Nia kemudian menceritakan pengalamannya saat menyusui anak pertama pada 2005. Kala itu menurutnya, membawa cooler box untuk ASI perah ke kantor masih dianggap tabu dan aneh. Namun kini, membawa cooler bag saat bekerja menjadi hal lumrah.
"Kalau sekarang, aku naik kendaraan umum, naik MRT, naik Transjakarta gitu ya, pasti ngeliat tuh ibu-ibu kerja bawa cooler bag. Jadi secara kasat mata aja udah terlihat lebih banyak orang yang menyusui. Ini bisa menjadi indikator bahwa menyusui semakin tren, paling tidak di perkotaan," kata Nia.
la berharap ke depannya, kesadaran akan pentingnya menyusui bisa lebih merata bahkan hingga ke daerah. Untuk mewujudkan itu, ia mendorong pemerintah lebih aktif dalam memfasilitasi dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menyusui bagi kesehatan ibu dan anak.
"Harapannya, semakin banyak pihak yang sadar pentingnya menyusui dan makin banyak pula ayah yang terlibat aktif. Tentu ya pemerintah juga harus berperan aktif, karena soal menyusui ini bukan hanya tugas keluarga tapi juga pemerintah," ujar Nia.