AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- CEO MD Entertainment sekaligus Eksekutif Produser Ancika Dia yang Bersamaku 1995, Manoj Punjabi, mengaku kaget saat mengetahui biaya produksi film tersebut menembus angka lebih dari Rp 10 miliar. Sutradara menyebut besarnya biaya produksi Ancika 1995 menggambarkan keseriusan dalam menggarap film berkualitas.
"Bujet film ini memang tinggi dan kami sangat kaget. Biaya produksinya tidak murah, mencapai di atas 10 miliar. Itu baru biaya produksi, belum biaya pemasaran. Memang sangat tinggi dan bisa dilihat hasilnya di film," ujar Manoj saat sesi jumpa media usai pemutaran perdana film Ancika Dia yang Bersamaku 1995 di Epicentrum XXI Jakarta, Selasa (10/1/2024) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Manoj menjelaskan bahwa pihaknya sengaja meluncurkan Ancika 1995 pada pembuka tahun ini tepatnya tanggal 11 Januari 2024 untuk memberikan kontribusi peluang terciptanya box office bagi industri film tanah air.
"Saya menginginkan pada awal tahun harus ada film Indonesia yang kuat posisinya, jagoan, yang bisa memberikan kontribusi dari segi box office. Kami sangat optimistis Ancika ini bisa berkontribusi dan saya lihat tidak ada kompetitor dari film luar. Menurut saya tidak ada film luar yang kuat. Jadi, kalau kami bisa merilis Ancika pada awal tahun, maka akan baik untuk industri kita," tutur Manoj.
Dia menambahkan bahwa hadirnya karakter-karakter yang sangat kuat dengan penyutradaraan baik akan membuat Ancika 1995 layak dan pantas untuk memberikan kontribusi box office bagi Indonesia.
Film Ancika Dia yang Bersamaku 1995 yang diproduksi oleh MD Pictures bekerja sama dengan Enam Sembilan Production dengan sutradara Benni Setiawan menampilkan sejumlah nama di antaranya Arbani Yasiz yang berperan sebagai Dilan, Zee JKT48 sebagai Ancika, dan Caitlin Halderman sebagai Milea.
Selain itu beberapa deret nama juga meramaikan daftar pemain di antaranya Shania Gracia JKT48, Ira Wibowo, Ratu Rafa, Muhammad Ariefarandika, Dito Darmawan, dan Mathias Muchus, serta penampilan khusus dari istri mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yaitu Atalia Praratya.
Besarnya biaya produksi menggambarkan....