Ia menyebutkan diagnosis diabetes melitus pada anak di tahap awal masih sulit ditentukan apakah masuk ke tipe satu atau dua, tetapi sebagian besar yang sudah terdeteksi adalah tipe satu, yaitu diabetes yang tergantung pada asupan insulin.
"Di awal masih sulit menentukan ini diabetes melitus tipe satu atau dua, tetapi kalau di anak-anak kemungkinan besarnya tipe satu, yang sangat tergantung dengan insulin," katanya.
Menurut dia, salah satu faktor yang diperiksa untuk menentukan tipe diabetes melitus pada anak yakni adanya senyawa keton, atau asam yang dihasilkan oleh tubuh pada saat membakar lemak menjadi energi. Pada penderita diabetes, karena jaringan sudah tidak bisa lagi mengubah karbohidrat menjadi energi sehingga tubuh secara otomatis memecah cadangan lemak.
"Salah satu yang bisa diperiksa dari urine itu adanya keton, kalau ketonnya positif maka kemungkinan besar anak ini membutuhkan terapi insulin," katanya.
Ia juga mengemukakan, salah satu faktor risiko diabetes pada anak-anak dan remaja yakni mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Jadi, pencegahan terbaik yang dapat dilakukan adalah menjaga anak agar tidak mengalami obesitas.
"Karena kalau anak ada peningkatan berat badan yang drastis, akan lanjut sampai usia remaja dan dewasa, seterusnya bisa menjadi obesitas, ditambah apabila ada faktor bawaan dari orang tua yang mempunyai riwayat diabetes, sehingga sejak kecil mesti dijaga asupan makannya agar tidak kelebihan berat badan," katanya.