Partikel-partikel halus juga keluar dari uap hanya bukan asap rokok biasa. Cairan pada vape mengandung karsinogenik. "Ini bukan sembarang jurnal yang paling tinggi dalam strata jurnal internasional," kata Prof Agus.
3. Mengandung bahan toksik lain
Bahan toksik lain dalam rokok elektronik bisa merangsang ititasi dan peradangan. Selain menimbulkan adiksi, kandungban rokok elektronik sebanding dengan merokok lima batang sehari dengan kadar kotinin urin 223,5 ng/ml dibandingkan pada bukan perokok yang hanya 5,21 ng/ml.
Dampak rokok elektronik
Dampak dari rokok elektronik sebagian besar efeknya akan meningkatkan tekanan darah, meningkatkan risiko kardiovaskular, penyempitan pembuluh darah, dan risiko jantung koroner lebih tinggi. Efek lainnya adalah pada sistem pencernaan, saraf, imunitas menurun, hingga kanker.
Dampak lain yang tentunya berbahaya dari perokok elektronik yaitu pada paru-paru, dengan risiko seperti masma, PPOK, dan pneumonia. Sementara riset untuk perokok elektronik pasif masih terus dilakukan.
Namun untuk rokok konvensional, perokok pasif bisa mengalami risiko infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), jauh lebih tinggi. Selain itu, risiko gejala asma lebih tinggi dibandingkan bukan perokok pasif.
Bukti lainnya ukuran janin bayi lebih pendek bagi ibu hamil yang terpapar asap rokok. Meski belum ada banyak riset tentang perokok elektronik pasif, namun yang jelas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melarang penggunaan vape.
"WHO sendiri sudah imbau agar negara melarang ini dan kalau digunakam remaja. dampak kesehatannya hisa muncul 15 tahun lagi maka usia 30 tahun jadi bom waktu akibat rokok elektronik," kata dia menambahkan.