Ustaz Syafiq juga menjelaskan tentang orang yang terkena sakit, mengalami motor rusak, merasakan gundah, atau galau, juga bisa dikarenakan dampak dari dosa itu sendiri. Perasaan-perasaan itu juga bisa menjadi salah satu penghapusan dosa.
"Jadi musibah, bencana di diri kita, (balasan perbuatan dosa) nggak usah nunggu di Makkah, tapi Allah melihat kita, jadi di negara asal jangan sembarangan juga. Maka bisa bertaubat kepada Allah dan Allah Maha Pengasih, Maha Pengampun," ujar lulusan Universitas Islam Madinah itu.
Ustadz Syafiq kemudian membahas mengenai suami dan istri tidak menjalani ibadah haji bersamaan. Apabila seorang istri memang sudah mampu, misalnya, ada mahram seperti paman, anak, maka bisa berangkat tanpa suami karena hani hukumnya wajib bagi yang mampu.
Akan tetapi, menurut ustadz Syafiq, ada baiknya pula jika menunggu mahram, yakni bersama suami. Mampu haji di sini juga mencakup semua hal, dan Islam tidak memberatkan pengikutnya. Wallahualam Bishawab.