AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Bagi orang yang merasa dirinya kelebihan berat badan, mungkin masih bertanya-tanya bagaimana cara mengupayakan pengurangan bobot tubuh yang tepat. Para pakar membagikan rekomendasi terkait upaya penurunan berat badan dengan cara yang sehat dan juga positif.
Dokter umum asal Inggris, Natasha Larmie, menyarankan untuk tidak fokus pada upaya diet, namun lebih memusatkan perhatian pada membiasakan gaya hidup sehat. Dengan begitu, berat badan akan turun dengan sendirinya tanpa terpaku pada diet terus-menerus.
Larmie menjalankan blog tentang masalah berat badan bernama "The Fat Doctor". Agar seseorang bisa memiliki kesehatan yang baik, secara fisik, mental, maupun emosional, Larmie mengatakan memang ada upaya tertentu yang harus dilakukan.
"Salah satunya, berhati-hatilah dengan apa yang Anda makan. Pastikan Anda mendapat nutrisi yang baik dan memiliki hubungan yang sehat dengan makanan," ungkap Larmie, dikutip dari laman Business Insider, Senin (5/2/2024).
Namun, dalam kasus yang sudah perlu mendapat tindakan cepat, Larmie sepakat bahwa orang yang mengidap obesitas perlu fokus pada penurunan berat badan. Larmie mengatakan, obesitas tidak terbukti menyebabkan penyakit, namun merupakan faktor risiko penyakit.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Oktober 2020 menunjukkan bahwa kebiasaan gaya hidup sehat dikaitkan dengan penurunan angka kematian secara signifikan. Terlepas dari perdebatan terkait indeks massa tubuh, konsep itu tetap berguna untuk menilai aspek kesehatan tertentu.
Pada Januari 2021, sebuah studi memperkuat penelitian sebelumnya yang mengaitkan obesitas dengan diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Akan tetapi, di studi itu disebutkan bahwa tetap aktif secara fisik, berapa pun indeks massa tubuhnya, dapat menurunkan risiko semua hal tersebut.
Ahli diet terdaftar, Shana Spence, memberi kiat berguna terkait penurunan badan yang sehat dan positif. Pakar diet yang berbasis di New York, Amerika Serikat, itu menyarankan tidak terpaku pada target angka, baik pada timbangan atau ukuran pakaian.
Jika seseorang terlalu terpaku pada target angka, dia akan menjadi terobsesi dengan pengaturan makan dan berolahraga, sehingga kehilangan kesenangan. Itu sebabnya beberapa orang mencoba menurunkan berat badan, namun tidak berhasil atau berat badannya kembali naik.
"Secara psikologis, sebagian malah dirugikan oleh pengalaman tersebut. Misalnya, beberapa orang menjadi kurus secara tidak sehat," tutur Spence. Namun, kasus demikian memang tidak terjadi pada semua orang.
Personal trainer dan pelatih penurunan berat badan, Anjuli Mack, mengatakan bahwa banyak kliennya yang merasa jauh lebih baik setelah mulai menumbuhkan kecintaan pada melakukan kebiasaan yang lebih sehat. Meskipun tujuan awalnya adalah menurunkan berat badan.
Mack yang berdomisili di Selandia Baru menceritakan bahwa sejumlah kliennya ingin menurunkan berat badan agar lebih percaya diri. Dengan Mack, mereka diberi saran untuk terlebih dahulu mencintai gaya hidup sehat, termasuk mengembangkan hubungan yang lebih sehat dengan makanan dan tubuh.
"Kebanyakan dari mereka mulai merasa lebih baik dalam dua pekan pertama dan ini tidak ada hubungannya dengan timbangan, ini tergantung pada makanan yang mereka masukkan ke dalam tubuh dan tindakan yang mereka lakukan setiap hari," kata Mack. Pada akhirnya, upaya pencapaian berat badan yang sehat bukanlah persoalan hitam-putih. Tidak ada satu pendekatan yang bisa berlaku untuk semua orang.