Uji coba itu didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh University of Pennsylvania di Philadelphia. Dalam studi, orang yang telah meninggal secara klinis dihubungkan dengan liver babi hasil rekayasa genetika yang terletak di luar tubuh mereka dan berhasil.
Liver babi yang dimasukkan ke tubuh manusia mengandung enam modifikasi genetik. Peneliti menonaktifkan tiga gen protein yang ditemukan pada permukaan sel babi dan memasukkan tiga gen protein manusia untuk mengurangi risiko penolakan organ.
Kedua terobosan transplantasi ginjal dan liver babi itu dianggap dapat memberi harapan baru bagi pasien yang membutuhkan transplantasi. Sebelumnya, tim peneliti University of Alabama sukses melakukan pencangkokan ginjal babi kepada Jim Parson, seorang pria yang telah mengalami mati otak.
Di AS, terdapat lebih dari 100 ribu pasien dalam daftar tunggu untuk mendapatkan ginjal. Hampir 12 ribu sedang menunggu untuk menerima transplantasi liver.
Pasien yang masuk dalam daftar tunggu itu biasanya menunggu tiga hingga lima tahun. Setiap tahun, sekitar 5.000 orang dalam daftar tunggu transplantasi ginjal meninggal sebelum menerima organ, sementara satu dari 10 pasien dalam daftar tunggu transplantasi liver meninggal sebelum menerima organ.