AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Ranking World Happiness Report tahun 2024 telah diumumkan. Negara Finlandia masih mengunci posisi puncak selama tujuh tahun berturut-turut sebagai negara paling bahagia di dunia.
Namun, kabar ini tidak begitu baik bagi Amerika Serikat yang kini telah mencapai titik terendah baru. Amerika bahkan tidak masuk dalam daftar 20 negara teratas. Ini merupakan pertama kalinya negara adidaya tersebut mendapat peringkat sangat buruk sejak Ranking World Happiness Report dibuat pada 2012.
Laporan tahunan ini memeringkat kebahagiaan global di lebih dari 140 negara di seluruh dunia. Dikutip dari laman Forbes, Jumat (22/3/2024), pemeringkatan ini didasarkan pada enam fakta.
Hal itu di antaranya dukungan sosial, pendapatan, kesehatan, kebebasan, kemurahan hati, dan tidak adanya korupsi. Penentuannya menggunakan data dari berbagai sumber termasuk Gallup World Poll.
"Dirilis setiap tahun untuk memperingati Hari Kebahagiaan Internasional pada tanggal 20 Maret, ini merupakan kemitraan antara beberapa outlet termasuk Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan, Gallup dan Pusat Penelitian Kesejahteraan Oxford," demikian menurut laporan berita tersebut, dilansir pada pekan lalu.
Daftar 10 teratas tahun ini relatif serupa dengan tahun 2023, 2022, 2021, 2020, dan 2019. Banyak negara Nordik berada di posisi tertinggi.
Denmark sekali lagi menempati posisi nomor dua, diikuti oleh Islandia (nomor tiga) dan Swedia (nomor empat). Norwegia berada di peringkat ketujuh.
Pada tahun lalu, Amerika Serikat berada di peringkat ke-15. Pada 2024, Amerika Serikat merosot ke peringkat ke-23. Bahkan negara-negara seperti Kosta Rika dan Lithuania, yang merupakan pendatang baru dalam daftar 20 teratas, berada di peringkat lebih tinggi. Tingkat kebahagiaan di Amerika lebih rendah, khususnya di kalangan generasi muda.
Daftar tersebut juga menampilkan tempat-tempat paling bahagia berdasarkan usia. Negara paling bahagia di dunia untuk orang berusia di bawah 30 tahun diraih Lithuania. Sedangkan di Amerika Serikat, untuk penduduk yang berusia di bawah 30 tahun, peringkatnya berada di urutan 62.
Pemenang untuk tingkat kebahagiaan orang berusia di atas 60 tahun adalah Denmark. AS tampil lebih baik untuk kelompok usia ini, dengan berada di peringkat 10.
Menurut laporan tersebut, penduduk lanjut usia kini jauh lebih bahagia. Hal ini dibandingkan dengan penduduk muda di negara-negara seperti Norwegia, Swedia, Jerman, Perancis, Inggris, dan Spanyol. Hal sebaliknya terjadi di Portugal dan Yunani, di mana penduduk muda lebih bahagia dibandingkan lanjut usia.
Ada juga data yang menunjukkan bahwa anak-anak menjadi kurang bahagia. Direktur Pusat Penelitian Kesejahteraan Oxford, Jan-Emmanuel De Neve, mengatakan dengan mengumpulkan data yang tersedia mengenai kesejahteraan anak-anak dan remaja di seluruh dunia, timnya mendokumentasikan penurunan yang meresahkan terutama di Amerika Utara dan Eropa Barat.
"Bayangkan bahwa di beberapa bagian dunia, anak-anak sudah mengalami krisis paruh baya yang memerlukan tindakan kebijakan segera,” kata Emmanuel De Neve yang juga profesor ilmu ekonomi dan perilaku di Saïd Business School dan editor World Happiness Report.
Kesepian adalah tren besar lainnya yang dicatat dalam laporan tersebut. Ada kekhawatiran yang meluas, terutama di Amerika Serikat, mengenai munculnya epidemi kesepian, dan mengenai dampak kesepian terhadap kesehatan mental dan fisik. Menariknya, bukan penduduk tertua yang mengalami kesepian. Kesepian di Amerika Utara hampir dua kali lebih tinggi di kalangan generasi Milenial dibandingkan mereka yang lahir sebelum tahun 1965.
Di peringkat terbawah pada 2024 ada Afghanistan, yang sekali lagi, menjadi negara paling tidak bahagia di dunia. Posisi melengkapi daftar lima negara dengan peringkat rendah adalah Lebanon, Lesotho, Sierra Leone, dan Kongo.