Senin 25 Mar 2024 18:37 WIB

Lulus Sensor LSF, Poster dan Trailer Film Kiblat Ditarik Usai Dikecam Ulama Hingga Sineas

Leo Pictures merilis poster dan trailer film Kiblat pada 21 Maret lalu.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Poster film Kiblat yang telah ditarik oleh Leo Pictures. Poster dan trailer film arahan sutradara Bobby Prasetyo ini dikecam masyarakat, ulama, dan sineas.
Foto:

Gina menyoroti film horor Indonesia justru memasukkan unsur keyakinan tertentu, khususnya Islam sebagai agama mayoritas, hanya sebagai semacam plot devices murahan untuk jumpscare karakternya.

"Kelemahan iman bukan lagi eksplorasi kritik terhadap keislaman yang dangkal, tapi cara dangkal biar cepat seram," tulis Gina beberapa waktu lalu.

Menyebut dirinya mungkin bukan seseorang yang "agamis", Gina mengaku sangat gelisah sebagai penonton, filmmaker, dan seseorang yang percaya bahwa Islam adalah agama baik dan lemah lembut. Ditambah lagi dengan kondisi literasi masyarakat Indonesia, menurut Gina, tanggung jawab filmmaker bukan hanya untuk mengembalikan investasi, tetapi juga dampak kepada budaya masyarakat.

Sebagai penonton film horor, Gina menilai jarang sekali film horor Indonesia itu mengeksplorasi karakternya. Bahkan, proses suci mengafankan jenazah justru terus menerus dieksploitasi menjadi pocong.

Di media sosial, Gina mencermati banyak orang yang justru mengaku menjadi takut sholat karena takut diganggu setan. Lalu, dzikir menjadi sumber kengerian pada Allah SWT.

 

"Ya salah orangnya dong, kok beriman tergantung film. Please cek your privilege nggak sih? (Tolong cek kelebihan yang Anda miliki, red.) Nggak semua orang dapat pemahaman dan pengajaran agama Islam yang baik di lembaga pendidikannya dan bahkan keluarganya. Ya masa kita yang bikin film yang berkesenian, nggak mindful (peka) sama hal ini,” ucap Gina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement