Tindakan PBB ini menempatkan 11 organisasi AS di garis bidik para aktivis pro Palestina. Meskipun bagi masyarakat AS sulit untuk tidak membeli produk makanan General Mills, memboikot situs perjalanan dan tak membeli produk Motorola adalah hal yang mudah dan harus dianut sebagai prinsip dasar dalam melawan apartheid Israel.
Di sisi lain, Amnesty International menemukan bahwa pada 2018 Booking.com mencantumkan 45 penyedia akomodasi di permukiman ilegal Israel, naik dari dua penyedia akomodasi pada 2010. Dilansir laman BDS Nederland, penyedia akomodasi ini berada di Yerusalem Timur serta 20 lokasi lainnya di Tepi Barat.
Sebagian besar properti di wilayah Palestina yang diduduki Israel adalah apartemen sewaan dan rumah. Booking.com juga mencantumkan 11 hotel, enam di antaranya memiliki lebih dari 50 kamar.
"Booking.com kemungkinan besar bertanggung jawab atas lebih banyak pengunjung ke permukiman ilegal Israel dibandingkan Airbnb dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian warga di permukiman ilegal meskipun mereka mencantumkan lebih sedikit properti individual," kata Amnesty International.
Booking.com bahkan memiliki anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya di Israel. Perusahaan pendukung ini, yang berkantor di Tel Aviv, memiliki anggota staf yang mengelola hubungan langsung dengan penyedia akomodasi di permukiman.