Berbeda dengan susu formula, susu balita tidak bergizi lengkap. Masalahnya, susu formula bayi dan susu balita sering kali dipasarkan dan dikemas sedemikian rupa sehingga dapat membuat orang tua percaya bahwa keduanya memiliki kandungan nutrisi yang sama.
Hal itu disebut promosi silang dalam pemasaran dan pengemasan. Menurut Ferry, setelah balita berhenti mengonsumsi ASI atau susu formula, orang tua disarankan memberi balita minum susu segar dan air, sedangkan sebagian besar nutrisi semestinya berasal dari makanan padat.
Jika anak membutuhkan nutrisi tambahan karena suatu kondisi medis (seperti gagal tumbuh, gangguan usus, atau gangguan metabolisme), balita harus mendapat nutrisi cair khusus. Namun, hal itu sebaiknya diberikan sesuai dengan anjuran dokter anak.